Denpasar (Antara Bali) - Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) daerah setempat segera mengumumkan hasil tes urine para anggota Dewan yang diduga narkoba, karena sudah dua pekan dilakukan tes laboratorium belum juga ada pengumuman.
"Saya harapkan kepada BNN Daerah Bali segera mengumumkan hasil tes urine anggota Dewan. Jika ada dinyatakan terduga seorang agar inisial namanya dijelaskan kepada publik," katanya di Gedung DPRD Bali, Kamis.
Ia mengatakan dengan adanya tes urine yang dilakukan BNN terhadap anggota Dewan dan belum diumumkan hingga hari ini. Maka di antara anggota Dewan ada saling mencurigai.
"Bagi kami ini tentu tidak baik didengar bagi masyarakat. Sebab kewenangan untuk mengumumkan hasil tes urine tersebut adalah BNN. Silakan saja BNN sampaikan nama yang diduga positif narkoba," ucap mantan Bupati Tabanan dua periode itu.
Adi Wiryatama mengatakan terkait pemeriksaan tes urine adalah atas permintaan BNN, dan pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya kepada BNN. Namun setelah pengambilan sampel urine belum juga diumumkan hasilnya.
"Kami tidak masalah soal nanti diumumkan. Kalau masih meragukan hasil oknum anggota Dewan positif narkoba, pihak BNN bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan. BNN harus mampu memberikan jalan keluar kepada oknum Dewan yang diduga positif narkoba. Silakan dilakukan rehabilitasi terhadap orang bersangkutan," ucap politikus PDIP.
Menurut Adi Wiryatama, tidak ada alasan BNN menunda-nunda pengumuman tersebut. Kalau memang ada anggota Dewan positif narkoba segeralah diumumkan. Sebab jika kondisinya seperti sekarang berlarut-larut justru antar-anggota Dewan salin curiga.
"Kalau ada hal yang sulit BNN untuk mengumumkan agar disampaikan kepada kami. Sehingga tidak berlarut-larut seperti sekarang pengumumannya," katanya.
Ditanya apakah DPRD Bali akan memanggil BNN? Adi Wiryatama mengaku akan memanggil dalam waktu dekat bila tidak segera ada pengumuman dari BNN.
"Kami akan segera melakukan pemanggilan BNN terkait pengumuman hasil tes urine," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya harapkan kepada BNN Daerah Bali segera mengumumkan hasil tes urine anggota Dewan. Jika ada dinyatakan terduga seorang agar inisial namanya dijelaskan kepada publik," katanya di Gedung DPRD Bali, Kamis.
Ia mengatakan dengan adanya tes urine yang dilakukan BNN terhadap anggota Dewan dan belum diumumkan hingga hari ini. Maka di antara anggota Dewan ada saling mencurigai.
"Bagi kami ini tentu tidak baik didengar bagi masyarakat. Sebab kewenangan untuk mengumumkan hasil tes urine tersebut adalah BNN. Silakan saja BNN sampaikan nama yang diduga positif narkoba," ucap mantan Bupati Tabanan dua periode itu.
Adi Wiryatama mengatakan terkait pemeriksaan tes urine adalah atas permintaan BNN, dan pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya kepada BNN. Namun setelah pengambilan sampel urine belum juga diumumkan hasilnya.
"Kami tidak masalah soal nanti diumumkan. Kalau masih meragukan hasil oknum anggota Dewan positif narkoba, pihak BNN bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan. BNN harus mampu memberikan jalan keluar kepada oknum Dewan yang diduga positif narkoba. Silakan dilakukan rehabilitasi terhadap orang bersangkutan," ucap politikus PDIP.
Menurut Adi Wiryatama, tidak ada alasan BNN menunda-nunda pengumuman tersebut. Kalau memang ada anggota Dewan positif narkoba segeralah diumumkan. Sebab jika kondisinya seperti sekarang berlarut-larut justru antar-anggota Dewan salin curiga.
"Kalau ada hal yang sulit BNN untuk mengumumkan agar disampaikan kepada kami. Sehingga tidak berlarut-larut seperti sekarang pengumumannya," katanya.
Ditanya apakah DPRD Bali akan memanggil BNN? Adi Wiryatama mengaku akan memanggil dalam waktu dekat bila tidak segera ada pengumuman dari BNN.
"Kami akan segera melakukan pemanggilan BNN terkait pengumuman hasil tes urine," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016