Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan vaksinasi kanker serviks secara gratis pada ribuan siswi SMP negeri.
Kegiatan pemberian vaksinasi secara gratis tersebut dilaksanakan selama sepuluh hari, dan telah dicanangkan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra diawali di SMPN 6 Denpasar, Rabu.
Rai Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly Mantra dan instansi terkait mengatakan pemberikan vaksinasi kanker serviks dengan menyasar anak-anak SMP sudah sangat tepat.
Dikatakan di zaman perkembangan teknologi, anak-anak SMP sudah mengikuti semua perkembangan yang terjadi di dunia maya yang sangat sulit dibendung. Bahkan perkembangan teknologi juga mempengaruhi perkembangan karakter dan perilaku anak.
Menurut Wali Kota Rai Mantra, perkembangan karakter dan perilaku anak sudah menjadi tanggung jawab semua pihak. Untuk mencegah kanker servik tidak bisa hanya dengan vaksinasi, namun lebih efektif bila dapat membentuk karakter dan prilaku anak yang lebih baik sehingga tidak terpengaruh dengan perkembangan informasi teknologi yang tidak mendidik.
"Saya harapkan semua pihak saling tolong-menolong mewujudkan karakter dan perilaku anak yang lebih baik. Agar terhindar dari pengaruh negatif karena pesatnya perkembangan IT tersebut," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini menyampaikan sejak tahun 2013 sampai 2016 jumlah siswa yang mendapatkan vaksinasi kanker serviks secara gratis sebanyak 10.211 siswa.
Sri Armini lebih lanjut mengatakan pemberian vaksinasi kanker serviks pada siswa SMP kelas VII merupakan program Pemerintah Kota Denpasar dalam mencegah terjadinya kasus kanker servik. Pemberian vaksin ini dilaksanakan dua kali vaksin.
"Kami harapkan para perempuan yang belum mendapatkan vaksin kanker serviks untuk segara melakukan vaksin secara mandiri," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Sri Armini juga menyampaikan agar masyarakat memperhatikan pola makan sehat dan perilaku hidup sehat. Semuanya ini mempengaruhi terjadinya berbagai penyakit termasuk kasus kanker serviks. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kegiatan pemberian vaksinasi secara gratis tersebut dilaksanakan selama sepuluh hari, dan telah dicanangkan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra diawali di SMPN 6 Denpasar, Rabu.
Rai Mantra didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly Mantra dan instansi terkait mengatakan pemberikan vaksinasi kanker serviks dengan menyasar anak-anak SMP sudah sangat tepat.
Dikatakan di zaman perkembangan teknologi, anak-anak SMP sudah mengikuti semua perkembangan yang terjadi di dunia maya yang sangat sulit dibendung. Bahkan perkembangan teknologi juga mempengaruhi perkembangan karakter dan perilaku anak.
Menurut Wali Kota Rai Mantra, perkembangan karakter dan perilaku anak sudah menjadi tanggung jawab semua pihak. Untuk mencegah kanker servik tidak bisa hanya dengan vaksinasi, namun lebih efektif bila dapat membentuk karakter dan prilaku anak yang lebih baik sehingga tidak terpengaruh dengan perkembangan informasi teknologi yang tidak mendidik.
"Saya harapkan semua pihak saling tolong-menolong mewujudkan karakter dan perilaku anak yang lebih baik. Agar terhindar dari pengaruh negatif karena pesatnya perkembangan IT tersebut," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini menyampaikan sejak tahun 2013 sampai 2016 jumlah siswa yang mendapatkan vaksinasi kanker serviks secara gratis sebanyak 10.211 siswa.
Sri Armini lebih lanjut mengatakan pemberian vaksinasi kanker serviks pada siswa SMP kelas VII merupakan program Pemerintah Kota Denpasar dalam mencegah terjadinya kasus kanker servik. Pemberian vaksin ini dilaksanakan dua kali vaksin.
"Kami harapkan para perempuan yang belum mendapatkan vaksin kanker serviks untuk segara melakukan vaksin secara mandiri," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Sri Armini juga menyampaikan agar masyarakat memperhatikan pola makan sehat dan perilaku hidup sehat. Semuanya ini mempengaruhi terjadinya berbagai penyakit termasuk kasus kanker serviks. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016