Klungkung (Antara Bali) - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memberikan bantuan sebagai wujud program Bedah Besa sekaligus bentuk perhatian kepada sejumlah warga miskin di wilayah setempat.
"Pemberian bantuan kepada warga miskin ini untuk menindaklanjuti Program Bedah Desa di Kabupaten Klungkung," kata Bupati Suwirta ketika mengadakan kunjungan di Kecamatan Banjarangkan, Senin.
Pada kunjungan di Desa Bungbungan Kecamatan Banjarangkan, Bupati Nyoman Suwirta beserta Nyonya Ayu Suwirta yang didampingi Sekda Klungkung I Putu Gede Winastra, memberikan bantuan berupa kasur, bantal dan selimut kepada Wayan Reken (80).
Sebelumnya, Wayan Reken yang berasal dari Banjar Togoh Desa Bungbungan ini, hanya tidur dengan beralas tikar. Dia tinggal bersama cucunya Wayan Arimbawa, yang bekerja sebagai tukang ukir.
Kunjungan selanjutnya masih di Desa Bungbungan, dilakukan Bupati Suwirta di rumah Jro Mangku Puseh (85). Lelaki ini sudah lama terkena penyakit stroke. Bupati Suwirta kemudian memberikan bantuan berupa sembako.
Program Bedah Desa berlanjut ke lingkungan Banjar Lebah, Klungkung. Di mana Bupati Suwirta mengunjungi tempat tinggal Made Widana, yang berasal dari Banjar Sangging Dusun Pande Desa Kusamba, dan tinggal bersama tiga orang anaknya.
Masing-masing anak dari Made Widana adalah Luh Putu Sudiasih (17), Kadek Sudiya (13) dan Komang Sriningsih (10). Anak pertama putus sekolah dan sudah bekerja. Anak kedua juga putus sekolah dan anak ketiga baru menginjak kelas satu SD. Keluarga ini tinggal di tanah kerabatnya di sekitar lingkungan Lebah.
Melihat kondisi perekonomian keluarga ini, Bupati Suwirta lalu memberikan sumbangan paket sembako.
Dikatakan Bupati Suwirta, kegiatan Bedah Desa bertujuan untuk mengali data-data potensi yang ada di desa, yakni menginventarisasi segala permasalahan dan data-data. Permasalahan yang digali antara lain, aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, potensi termasuk pembangunan di Desa.
Menurut dia, dengan menginventarisir segala permasalahan dan mengetahui secara pasti data di lapangan, maka data yang didapat bisa diambil langkah-langkah sebagai skala prioritas termasuk memasang anggaran pada APBD Perubahan Tahun 2016 atau APBD induk Tahun 2017.
"Selain melalui anggaran di Pemkab kita juga upayakan bantuan melalui bantuan sosial perusahaan (CSR)," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pemberian bantuan kepada warga miskin ini untuk menindaklanjuti Program Bedah Desa di Kabupaten Klungkung," kata Bupati Suwirta ketika mengadakan kunjungan di Kecamatan Banjarangkan, Senin.
Pada kunjungan di Desa Bungbungan Kecamatan Banjarangkan, Bupati Nyoman Suwirta beserta Nyonya Ayu Suwirta yang didampingi Sekda Klungkung I Putu Gede Winastra, memberikan bantuan berupa kasur, bantal dan selimut kepada Wayan Reken (80).
Sebelumnya, Wayan Reken yang berasal dari Banjar Togoh Desa Bungbungan ini, hanya tidur dengan beralas tikar. Dia tinggal bersama cucunya Wayan Arimbawa, yang bekerja sebagai tukang ukir.
Kunjungan selanjutnya masih di Desa Bungbungan, dilakukan Bupati Suwirta di rumah Jro Mangku Puseh (85). Lelaki ini sudah lama terkena penyakit stroke. Bupati Suwirta kemudian memberikan bantuan berupa sembako.
Program Bedah Desa berlanjut ke lingkungan Banjar Lebah, Klungkung. Di mana Bupati Suwirta mengunjungi tempat tinggal Made Widana, yang berasal dari Banjar Sangging Dusun Pande Desa Kusamba, dan tinggal bersama tiga orang anaknya.
Masing-masing anak dari Made Widana adalah Luh Putu Sudiasih (17), Kadek Sudiya (13) dan Komang Sriningsih (10). Anak pertama putus sekolah dan sudah bekerja. Anak kedua juga putus sekolah dan anak ketiga baru menginjak kelas satu SD. Keluarga ini tinggal di tanah kerabatnya di sekitar lingkungan Lebah.
Melihat kondisi perekonomian keluarga ini, Bupati Suwirta lalu memberikan sumbangan paket sembako.
Dikatakan Bupati Suwirta, kegiatan Bedah Desa bertujuan untuk mengali data-data potensi yang ada di desa, yakni menginventarisasi segala permasalahan dan data-data. Permasalahan yang digali antara lain, aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, potensi termasuk pembangunan di Desa.
Menurut dia, dengan menginventarisir segala permasalahan dan mengetahui secara pasti data di lapangan, maka data yang didapat bisa diambil langkah-langkah sebagai skala prioritas termasuk memasang anggaran pada APBD Perubahan Tahun 2016 atau APBD induk Tahun 2017.
"Selain melalui anggaran di Pemkab kita juga upayakan bantuan melalui bantuan sosial perusahaan (CSR)," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016