Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, menyatakan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 di daerah itu sebagai salah satu upaya menggali kesenian asli Bali Utara yang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan wilayah lainnya di Pulau Dewata.
"PKB Buleleng menunjukkan kesenian asli Buleleng. Tentu yang mencirikan karakter dan budaya masyarakat Bali yang sangat khas," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna di Kota Singaraja, Minggu.
Ia menjelaskan, dalam PKB, Buleleng bekerja sama dengan desa pakraman di wilayah itu, juga digelar beberapa lomba seperti lomba penjor adat. Selain itu, ada pameran kuliner yang bekerja sama dengan PKK, perguruan tinggi dan juga swasta.
"Pameran kuliner diselenggarakan karena konsep kami ingin mengintegrasikan lima pilar. Instansi ataupun pemerintah yang memayungi dalam hal regulasi sedangkan peranan swasta untuk menampilkan kreativitasnya di ajang PKB ini," katanya.
Bukan hanya itu saja, Sutrisna mengungkapkan, pihaknya juga menampilkan perguruan tinggi yaitu Mapindo dan Undiksha didukung peran dari media masa mempromosikan di tingkat nasional maupun internasional, jelasnya.
PKB Kabupaten Buleleng, kata dia, kali ini akan berlangsung selama empat hari, 27-30 Mei 2016. Pada hari pertama dipentaskan gong kebyar wanita dari sanggar seni Santhi Budaya Singaraja dan gong kebyar anak-anak Langen Kerthi Budaya Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt.
Sebuah tari rekonstruksi yakni Tari Tombol yang ditarikan oleh sanggar Ling Kawi Desa Patemon Kecamatan Seririt juga dipentaskan dan sesuai rencana tari rekonstruksi itu sebenarnya akan dipentaskan pada penutupan PKB, namun karena banyaknya minat masyarakat yang ingin mengetahui tari rekonstruksi maka pihak panitia memutuskan untuk mementaskan tarian ini saat pembukaan digelar.
Selain itu juga ditampilkan sebuah tarian daerah Tari Warak Dukder dari Kabupaten Malang, Jawa Timur yang merupakan hasil kerja sama dari Pemkab Buleleng dan Pemkab Malang.
Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, PKB sebagai inovasi untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menikmati kesenian-kesenian yang ada di Buleleng.
Hal tersebut, kata Agus dapat menumbuhkan kebanggaan untuk bisa tampil di provinsi dan juga kebanggan masyarakat Buleleng untuk bisa ikut melihat dan menikmati kegiatan kesenian. "Ada dua hal yang bisa didapatkan. Satu di sisi hiburan dan satu sisi sebagai ajang pencapaian prestasi di tingkat provinsi," ungkapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"PKB Buleleng menunjukkan kesenian asli Buleleng. Tentu yang mencirikan karakter dan budaya masyarakat Bali yang sangat khas," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna di Kota Singaraja, Minggu.
Ia menjelaskan, dalam PKB, Buleleng bekerja sama dengan desa pakraman di wilayah itu, juga digelar beberapa lomba seperti lomba penjor adat. Selain itu, ada pameran kuliner yang bekerja sama dengan PKK, perguruan tinggi dan juga swasta.
"Pameran kuliner diselenggarakan karena konsep kami ingin mengintegrasikan lima pilar. Instansi ataupun pemerintah yang memayungi dalam hal regulasi sedangkan peranan swasta untuk menampilkan kreativitasnya di ajang PKB ini," katanya.
Bukan hanya itu saja, Sutrisna mengungkapkan, pihaknya juga menampilkan perguruan tinggi yaitu Mapindo dan Undiksha didukung peran dari media masa mempromosikan di tingkat nasional maupun internasional, jelasnya.
PKB Kabupaten Buleleng, kata dia, kali ini akan berlangsung selama empat hari, 27-30 Mei 2016. Pada hari pertama dipentaskan gong kebyar wanita dari sanggar seni Santhi Budaya Singaraja dan gong kebyar anak-anak Langen Kerthi Budaya Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt.
Sebuah tari rekonstruksi yakni Tari Tombol yang ditarikan oleh sanggar Ling Kawi Desa Patemon Kecamatan Seririt juga dipentaskan dan sesuai rencana tari rekonstruksi itu sebenarnya akan dipentaskan pada penutupan PKB, namun karena banyaknya minat masyarakat yang ingin mengetahui tari rekonstruksi maka pihak panitia memutuskan untuk mementaskan tarian ini saat pembukaan digelar.
Selain itu juga ditampilkan sebuah tarian daerah Tari Warak Dukder dari Kabupaten Malang, Jawa Timur yang merupakan hasil kerja sama dari Pemkab Buleleng dan Pemkab Malang.
Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, PKB sebagai inovasi untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa menikmati kesenian-kesenian yang ada di Buleleng.
Hal tersebut, kata Agus dapat menumbuhkan kebanggaan untuk bisa tampil di provinsi dan juga kebanggan masyarakat Buleleng untuk bisa ikut melihat dan menikmati kegiatan kesenian. "Ada dua hal yang bisa didapatkan. Satu di sisi hiburan dan satu sisi sebagai ajang pencapaian prestasi di tingkat provinsi," ungkapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016