Kupang (Antara Bali) - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte akan berkunjung ke Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur di Pulau Flores bagian timur untuk melihat langsung lokasi pembangunan jembatan layang yang menghubungkan Pulau Flores dan Adonara.

"Pemerintah Belanda sangat serius untuk membangun jembatan dan juga pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Gonzalu. Duta Besar dan Perdana Menteri Belanda berencana datang ke Larantuka untuk melihat langsung," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya kepada Antara di Kupang, Kamis.

Pembangunan jembatan layang dari titik Pantai Paloh Larantuka menuju Tanah Merah di Pulau Adonara bagian barat (Palmerah) dan pengelolaan arus laut Selat Gonzalu menjadi pembangkit listrik, akan dikerjakan oleh sebuah konsorsium dari Belanda yang mendapat dukungan penuh dari pemerintahan negara itu.

Gubernur Frans Lebu Raya beberapa waktu lalu, sudah menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) pembangunan jembatan layang tersebut dan pengelolaan arus laut Selat Gonzalu dengan konsorsium tersebut di Negeri Belanda.

Saat ini, kata gubernur NTT, Pemerintah Indonesia sedang dalam proses tender Feasibility Study (studi kelayakan) dan Detaile Engineering Design (Detal Perencanaan Bangunan Konstruksi).

"Kalau FS dan DED sudah selesai, maka tinggal ada kesepakatan soal skema pendanaan dan pembangunan sudah bisa dimulai," katanya menjelaskan.

Juru bicara tim konsorsium Belanda Latif Gau secara terpisah mengatakan, Belanda serius membangun jembatan Pancasila Palmerah dan pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Gonzalu di Kabupaten Flores Timur.

"Pemerintah Belanda sangat serius, tetapi belum bisa merealisasikan pembangunan tersebut, karena masih menunggu hasil studi kelayakan dan detail perencanaan bangunan konstruksi dari Pemerintah Indonesia," katanya.

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang mempersiapkan dokumen untuk mengikuti tender FS, yang dilelang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam bulan Mei 2016. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bernadus Tokan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016