Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali merilis hasil survei superwisman yang salah satunya menyatakan bahwa wisatawan mancanegara menginap di hotel berbintang di Pulau Dewata menurun empat persen pada musim puncak liburan Agustus 2015.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa menjelaskan bahwa dibandingkan Agustus 2014 preferensi menginap wisatawan di hotel bintang dan non-bintang pada periode itu mengalami pergeseran.

"Pergeseran preferensi menginap responden ini kemungkinan disebabkan oleh semakin banyaknya suplai hotel non-bintang yang tersebar di semua daerah tujuan wisata di Provinsi Bali," katanya.

Sedangkan kondisi bertolak belakang ditunjukkan dengan persentase wisman yang menginap di hotel non-bintang pada periode Agustus 2015 meningkat sebesar dua persen.

Sementara itu rata-rata lama menginap wisatawan mancanegara per wilayah pada Agustus 2015 juga mengalami pergeseran.

Kabupaten Jembrana mengalami peningkatan rata-rata lama menginap trertinggi yakni meningkat satu hari, disusul Kabupaten Badung (meningkat 0,56 hari), Gianyar (meningkat 0,36 hari), Karangasem (meningkat 0,08 hari) dan Buleleng (meningkat 0,05 hari).

Penurunan tertinggi terjadi di Kabupaten Bangli (menurun 2,76 hari), Tabanan (menurun 1,34 hari), Klungkung (menurun 0,67 hari) dan terendah di Denpasar (menurun 0,19 hari).

Bank sentral itu juga merilis bahwa rata-rata lama kunjungan wisatawan mancanegara di Pulau Dewata mengalami peningkatan dari 7,79 hari pada Agustus 2014 menjadi 8,65 hari Agustus 2015.

Berdasarkan negara asal wisatawan, peningkatan lama menginap terjadi dari Jepang, Eropa, Australia, Korea Selatan, Malaysia, Singapura.

"Sedangkan lama kunjungan wisatawan asal Tiongkok turun sebesar 0,27 hari," ucapnya.

Menurut Dewi, secara keseluruhan hasil superwisman menunjukkan arah perkembangan pariwisata yang semakin baik dibandingkan periode sama tahun 2014.

Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya penyebaran asal wisman sebagai dampak kebijakan pembebasan visa, semakin meratanya daerah tujuan wisata dan semakin meningkatnya lama tinggal wisman.

Superwisman dilakukan terhadap wisatawan mancanegara di terminal keberangkatan internasional Bandar Udara Internasional Ngurah Rai saat mereka meninggalkan Bali.

Survei itu dilakukan setiap tahun dalam dua periode yaitu pada Mei yakni saat musim sepi kunjungan dan Agustus saat musim puncak liburan dengan melibatkan minimal 1.000 responden untuk setiap periode melalui kuesioner. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016