Jakarta (Antara Bali) - Sebuah lembaga yang berperan dalam
memfasilitasi kebutuhan pelaku usaha sekaligus mengembangkan industri
otomotif Indonesia bernama Institut Otomotif Indonesia (IOI) resmi
berdiri.
"Ini sebenarnya cita-cita yang cukup
lama sudah pernah diperjuangkan untuk diwujudkan, tapi dulu tidak
sempurna, jadi belum berfungsi. Kemenperin harus lebih baik dan lebih
andil didalamnya," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat
di Jakarta, Jumat.
Syarif mengatakan, dalam
membangun sebuah industri otomotif, Indonesia bukan sekedar membuat
kendaraan, namun juga harus membangun sebuah lingkungan, agar industri
pendukung lainnya dapat ikut berkembang.
Untuk
mewujudkannya, lanjut Syarif, Kemenperin merasa perlunya sebuah
perkumpulan yang di dalamnya terdapat para ahli untuk dapat dilibatkan
dalam diskusi sebagai mitra pemerintah dan industri otomotif.
"Seperti
bicara emisi, kita bicara soal bahan-bahan, teknologi, industri bahan
baku, kebijakan ekspor impor, fasilitas, pajak. Jadi kompleks, ini terus
terang aparat pemerintah punya keterbatasan. Jadi, banyak yang harus
dipikirkan dan dijalankan," ungkapnya.
Untuk
itu, IOI didirikan agar para ahli dan pemangku kepentingan dari
pemerintah, asosiasi industri kendaraan, komponen kendaraan hingga
Industri Kecil Menengah (IKM) komponen dapat saling berkontribusi untuk
menciptakan sebuah lingkungan industri otomotif yang maju.
Sementara
itu, I Made Dana Tangkas, Chairman IOI memaparkan, institusi yang
terletak di Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Cempaka Putih,
Jakarta, ini diharapkan bisa berperan untuk membangun industri otomotif
nasional, baik dari segi pengembangan Sumber Daya Manusianya, hingga
menciptakan inovasi produk yang bisa diterima dunia.
"Ini
momentum baik untuk memajukan industri otomotif Indonesia. Sampai
sekarang juga Indonesia belum punya brand lokal, merek yang ada juga
belum bisa mengolah karena kita tidak mengembangkan teknologi," ujar
Made. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016