Denpasar (Antara Bali) - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali mengusulkan desa miskin penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara juga mengembangkan potensinya menjadi desa wisata.

"Kalau ada desa-desa yang punya potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata kenapa tidak, karena kalau desa dikelola dengan lebih baik, tentu akan menjadi pendapatan yang luar biasa," kata Kepala BPMPD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, di Denpasar, Kamis

Dia mencontohkan, Desa Kemenuh, di Kabupaten Gianyar yang memiliki Air Terjun Tegenungan, itu dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi sehingga semakin banyak wisatawan yang akan berkunjung.

"Bukankah seringkali pendapatan asli sejumlah desa itu lebih kecil dibandingkan dana yang diterima dari pemerintah. Tetapi untuk desa-desa di wilayah Badung selatan, pendapatan asli desanya cukup besar dan bahkan melebihi dana dari pemerintah karena mereka mengembangkan potensi wisatanya," ucapnya.

Lihadnyana menambahkan, terkait dengan usulannya tersebut, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Desa Wisata dan juga dengan Dinas Pariwisata. "Kalau sudah selesai penataannya, kami minta pada mereka agar wisatawan dibawa ke sana," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kemenuh Dewa Nyoman Eka tidak memungkiri pengembangan potensi wisata di desa telah memberikan pendapatan yang signifikan.

Dia mencontohkan, dari penataan Air Terjun Tegenungan, saat ini telah memberikan pendapatan bersih hingga Rp250 juta dalam sebulan. Dari pengembangan potensi wisata itu hasilnya dapat meringankan masyarakat untuk pelaksanaan ritual keagamaan dan juga pembangunan beberapa infrastruktur di desa.

Dewa Eka berharap dengan pengembangan potensi wisata sekaligus bisa membantu meringankan beban warga miskin di desa tersebut, selain memang disasar melalui dana program Gerbangsadu Mandara sebesar Rp1,02 miliar.

Desa Kemenuh merupakan satu diantara 15 desa penerima Gerbangsadu Mandara dari Pemprov Bali untuk tahun ini. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016