Nusa Dua (Antara) - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan dengan menyatakan Presiden Joko Widodo tidak senang dengan Ketua Umum Golkar yang rangkap jabatan dinilai mengada-ada.
Ketua Sahabat Ade Komarudin (Akom), Paul Hutajulu di BNDCC Nusa Dua, Bali, Minggu menyatakan sangat menyesalkan sikap Luhut.
"Seluruh peserta munaslub dan jutaan rakyat Indonesia di televisi tahu, bahwa presiden menyerahkan hajatan internal partai sepenuhnya kepada mekanisme partai dan kepada stakeholder atau pemangku kepentingan," katanya.
Sehingga dengan adanya statemen Luhut, kata Paul, justeru akan berimplikasi negatif pada presiden.
"Pernyataan Luhut juga dinilai akan menyudutkan sekaligus mendiskreditkan posisi presiden," ujarnya.
Menurutnya, yang tidak boleh rangkap adalah menteri, karena menteri pembantu presiden.
"Bukan ketum partai politik. Contoh Ketua MPR tidak ada masalah. Tentu statemen presiden kami anggap clear," ucapnya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketua Sahabat Ade Komarudin (Akom), Paul Hutajulu di BNDCC Nusa Dua, Bali, Minggu menyatakan sangat menyesalkan sikap Luhut.
"Seluruh peserta munaslub dan jutaan rakyat Indonesia di televisi tahu, bahwa presiden menyerahkan hajatan internal partai sepenuhnya kepada mekanisme partai dan kepada stakeholder atau pemangku kepentingan," katanya.
Sehingga dengan adanya statemen Luhut, kata Paul, justeru akan berimplikasi negatif pada presiden.
"Pernyataan Luhut juga dinilai akan menyudutkan sekaligus mendiskreditkan posisi presiden," ujarnya.
Menurutnya, yang tidak boleh rangkap adalah menteri, karena menteri pembantu presiden.
"Bukan ketum partai politik. Contoh Ketua MPR tidak ada masalah. Tentu statemen presiden kami anggap clear," ucapnya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016