Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali mencatat terjadi penurunan harga beberapa komoditas berdasarkan informasi dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis atau "SiGapura".

Wakil Ketua TPID Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Sabtu, menjelaskan bahwa penurunan harga di tingkat konsumen itu terjadi pada pemantauan minggu kedua Mei 2016 yang bisa juga diakses melalui laman www.siqapura.orq.

Berdasarkan pemantauan pada Jumat (13/5) di dua pasar tradsional di Denpasar, sejumlah harga komoditas mengalami penurunan di antaranya cabai rawit merah menunjukkan harga rata-rata sebesar Rp38 ribu per kilogram, setelah pada bulan sebelumnya tercatat sebesar Rp39.500 per kilogram.

Selain itu, harga telur ayam ras juga mengalami penurunan harga dari Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp19 ribu per kilogram.

Perkembangan harga cabai rawit merah di Singaraja juga menunjukkan penurunan yaitu dari Rp24 ribu per kilogram, turun menjadi rata-rata sebesar Rp21 ribu per kilogram di Pasar Anyar dan Pasar Banyuasri.

Berdasarkan informasi dari tim pecacah, penurunan harga cabai rawit merah itu terjadi karena komoditas tersebut telah memasuki masa panen dan adanya peningkatan volume pengiriman dari pemasok.

Sementara itu, komoditas beras di kedua kota sampel inflasi yakni Denpasar dan Singaraja terdata dalam tingkat harga yang stabil.

Berdasarkan pemantauan SiGapura, beberapa komoditas di kota non sampel inflasi juga mengalami penurunan, seperti kentang di Pasar Umum Gianyar dan cabai merah keriting di Pasar Mengwi, Kabupaten Badung.

Namun demikian, masih terdapat beberapa komoditas yang menunjukkan pergerakan harga yang meningkat dan perlu mendapatkan perhatian bersama.

Komoditas gula terpantau mengalami peningkatan sejak bulan Mei 2015 disebabkan oleh periode masa giling tebu (produksi gula) di Jawa yang telah selesai, sehingga stok gula pada tingkat produsen cenderung menurun.

Kondisi ini berujung pada harga tebus distributor yang ikut merangkak naik.

Produksi gula pasir diperkirakan akan kembali meningkat pada awal Juni 2016 seiring dengan mulainya panen tebu.

Selain itu komoditas bawang merah juga masih menunjukkan peningkatan harga seiring dengan peningkatan harga pada kondisi nasional.

Harga rata-rata bawang merah di pasar tradisional Denpasar tercatat sebesar Rp39.500 per kilogram sementara di Kabupaten Buleleng tercatat sebesar Rp33.500 per kilogram.

TPID Provinsi Bali mengimbau distributor untuk tidak melakukan penimbunan dan tidak mengambil kesempatan di tengah potensi peningkatan permintaan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016