Denpasar (Antara Bali) -Tim penilai tenaga kesehatan teladan Puskesmas Provinsi Bali melakukan penilaian terhadap duta Kota Denpasar yang diwakili empat orang tenaga kesehatan.
Wali Kota Denpasar dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Jumat mengatakan sektor kesehatan merupakan kewajiban yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten dan kota.
Ia mengatakan pembangunan kesehatan tidak bisa diselesaikan oleh sektor kesehatan saja, namun harus ada dukungan dari lintas sektor terutama peran serta masyarakat.
"Karena itu tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas sering dijadikan panutan oleh masyarakat, sebab yang paling sering bersentuhan langsung dengan masyarakat di wilayah kerjanya," katanya.
Selain itu, kata dia, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dikatakan petugas puskesmas memiliki peran strategis dalam melaksanakan paradigma sehat tersebut. Dengan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif dibandingkan kuratif dan rehabilitatif untuk mendukung program Indonesia sehat.
Rai Iswara lebih lanjut mengatakan untuk menuju Indonesia sehat tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kota Denpasar telah melakukan, di antaranya mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat, tidak merokok di areal publik, rutin melakukan pemberantasan saran nyamuk (PSN), memilah sampah rumah tangga sebelum dibuang ke tempat penampungan sampah sementara dan banyak hal lainnya.
"Dalam menjalankan tugasnya tenaga kesehatan puskesmas juga dituntut profesional, beretika dan selalu meningkatkan kompetensinya," ujarnya.
Untuk wakil tenaga kesehatan teladan Puskesmas Kota Denpasar yang dinilai ini merupakan tenaga kesehatan puskesmas terbaik yang telah memenuhi kriteria dan diseleksi secara ketat dan bertahap.
"Saya berharap penilaian dapat berjalan secara obyektif sehingga wakil Kota Denpasar terpilih sebagai tenaga kesehatan Puskesmas terbaik di Provinsi Bali," ucapnya.
Sementara Pimpinan Tim Penilai Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas Provinsi Bali, sekaligus Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ni Made Laksmiwati mengatakan lomba tenaga kesehatan puskesmas teladan diselenggarakan untuk menilai kinerja tenaga kesehatan sesuai dengan profesinya.
Selain itu dengan kompetensi maka ada keinginan dari tenaga kesehatan untuk berubah menuju perubahan. Sehingga imbasnya akan berpengaruh kepada masyarakat terutama prilaku ingin hidup bersih dan sehat.
Menurut dia, tenaga kesehatan yang profesional adalah harus bisa mengerjakan pekerjaan yang diberikan pimpinan dengan baik.
"Selain itu tenaga kesehatan yang profesional dilihat dari di lingkungan masyarakat tidak arogansi, serta mereka mampu menjadi masyarakat sekitarnya untuk membawa masyarakat ke hidup bersih dan sehat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Wali Kota Denpasar dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Jumat mengatakan sektor kesehatan merupakan kewajiban yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten dan kota.
Ia mengatakan pembangunan kesehatan tidak bisa diselesaikan oleh sektor kesehatan saja, namun harus ada dukungan dari lintas sektor terutama peran serta masyarakat.
"Karena itu tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas sering dijadikan panutan oleh masyarakat, sebab yang paling sering bersentuhan langsung dengan masyarakat di wilayah kerjanya," katanya.
Selain itu, kata dia, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dikatakan petugas puskesmas memiliki peran strategis dalam melaksanakan paradigma sehat tersebut. Dengan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif dibandingkan kuratif dan rehabilitatif untuk mendukung program Indonesia sehat.
Rai Iswara lebih lanjut mengatakan untuk menuju Indonesia sehat tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kota Denpasar telah melakukan, di antaranya mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat, tidak merokok di areal publik, rutin melakukan pemberantasan saran nyamuk (PSN), memilah sampah rumah tangga sebelum dibuang ke tempat penampungan sampah sementara dan banyak hal lainnya.
"Dalam menjalankan tugasnya tenaga kesehatan puskesmas juga dituntut profesional, beretika dan selalu meningkatkan kompetensinya," ujarnya.
Untuk wakil tenaga kesehatan teladan Puskesmas Kota Denpasar yang dinilai ini merupakan tenaga kesehatan puskesmas terbaik yang telah memenuhi kriteria dan diseleksi secara ketat dan bertahap.
"Saya berharap penilaian dapat berjalan secara obyektif sehingga wakil Kota Denpasar terpilih sebagai tenaga kesehatan Puskesmas terbaik di Provinsi Bali," ucapnya.
Sementara Pimpinan Tim Penilai Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas Provinsi Bali, sekaligus Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ni Made Laksmiwati mengatakan lomba tenaga kesehatan puskesmas teladan diselenggarakan untuk menilai kinerja tenaga kesehatan sesuai dengan profesinya.
Selain itu dengan kompetensi maka ada keinginan dari tenaga kesehatan untuk berubah menuju perubahan. Sehingga imbasnya akan berpengaruh kepada masyarakat terutama prilaku ingin hidup bersih dan sehat.
Menurut dia, tenaga kesehatan yang profesional adalah harus bisa mengerjakan pekerjaan yang diberikan pimpinan dengan baik.
"Selain itu tenaga kesehatan yang profesional dilihat dari di lingkungan masyarakat tidak arogansi, serta mereka mampu menjadi masyarakat sekitarnya untuk membawa masyarakat ke hidup bersih dan sehat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016