Nusa Dua (Antara Bali) - Sebanyak 101 orang yang berpengaruh di dalam dunia maya (Key Opinion Leader" atau KOL) di China menghadiri acara Kementerian Pariwisata yang bertema "Baidu Travel Summit" yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
"Kami mengundang 101 KOL ini untuk ikut mempromosikan destinasi wisata di Indonesia" kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, I Gde Pitana, di Nusa Dua, Kamis petang.
Ia menjelaskan, 101 KOL itu berasal dari Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Chengdu yang diharapkan ikut mendukung program Kementerian Pariwisata dalam merealisasikan 10 juta kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia tahun 2019.
Pitana mengharapkan, peran serta 101 KOL ini mampu memberikan informasi destinasi wisata Indonesia melalui internet yang terbukti 68 persen warga Tiongkok mencari reverensi destinasi wisata kebeberapa negara melalui aplikasi sosial media dan Baidu Travel ini.
"Saya berusaha mengajak 101 KOL dan Baidu ini untuk melakukan acara di Bali, dengan tujuan memperkenalkan keindahan Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, sebanyak 118 juta wisatawan China datang melakukan kegiatan berwisata ke berbagai negara Tahun 2015, namun baru 1,3 juta wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia dari jumlah tersebut.
"Ini artinya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia masih kecil dibandingkan negara tetangga Thailand yang mendatangkan wisatawan Tiongkok Tahun 2015 mencapai 8,5 juta dan ke Negara Singapura dua juta.
Oleh sebab itu, pihaknya ingin menangkap pasar kunjungan wisatawan dari Negara Tiongkok itu dengan melakukan upaya promosi dan beberapa aktifitas kepariwisataan.
Ia menambahakan, 101 KOL ini nanti juga akan melakukan perjalanan wisata ke Lombok, Banyuwangi, Yogyakarta, Solodan Manado. "Semua perjalanan wisata ini dibiayai Baidu, bukan dari Kementerian Pariwisata," ujarnya.
Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan promosi destinasi wisata Indonesia di media masa yang ada di Tiongkok.
"Upaya ini dilakukan agar destinasi wisata di Indonesia lebih dikenal hingga negeri tirai bambu itu yang juga masuk nominasi 10 besar negara yang memiliki destinasi wisata berkelas dunia," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami mengundang 101 KOL ini untuk ikut mempromosikan destinasi wisata di Indonesia" kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, I Gde Pitana, di Nusa Dua, Kamis petang.
Ia menjelaskan, 101 KOL itu berasal dari Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Chengdu yang diharapkan ikut mendukung program Kementerian Pariwisata dalam merealisasikan 10 juta kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia tahun 2019.
Pitana mengharapkan, peran serta 101 KOL ini mampu memberikan informasi destinasi wisata Indonesia melalui internet yang terbukti 68 persen warga Tiongkok mencari reverensi destinasi wisata kebeberapa negara melalui aplikasi sosial media dan Baidu Travel ini.
"Saya berusaha mengajak 101 KOL dan Baidu ini untuk melakukan acara di Bali, dengan tujuan memperkenalkan keindahan Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, sebanyak 118 juta wisatawan China datang melakukan kegiatan berwisata ke berbagai negara Tahun 2015, namun baru 1,3 juta wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia dari jumlah tersebut.
"Ini artinya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia masih kecil dibandingkan negara tetangga Thailand yang mendatangkan wisatawan Tiongkok Tahun 2015 mencapai 8,5 juta dan ke Negara Singapura dua juta.
Oleh sebab itu, pihaknya ingin menangkap pasar kunjungan wisatawan dari Negara Tiongkok itu dengan melakukan upaya promosi dan beberapa aktifitas kepariwisataan.
Ia menambahakan, 101 KOL ini nanti juga akan melakukan perjalanan wisata ke Lombok, Banyuwangi, Yogyakarta, Solodan Manado. "Semua perjalanan wisata ini dibiayai Baidu, bukan dari Kementerian Pariwisata," ujarnya.
Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan promosi destinasi wisata Indonesia di media masa yang ada di Tiongkok.
"Upaya ini dilakukan agar destinasi wisata di Indonesia lebih dikenal hingga negeri tirai bambu itu yang juga masuk nominasi 10 besar negara yang memiliki destinasi wisata berkelas dunia," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016