Denpasar (Antara Bali) - PT. Bank Mandiri (Persero) menargetkan realisasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp1 triliun di Bali dan Nusa Tenggara tahun 2016 setelah bank BUMN itu menurunkan suku bunga KPR menjadi 8,5 persen.

"Kami targetkan bisa di kisaran Rp900 miliar atau mendekati Rp1 triliun untuk kredit perumahan atau naik sekitar 12 persen dibandingkan tahun lalu," kata Regional Chief Executive Officer XI/Bali dan Nusa Tenggara Bank Mandiri, Maswar Purnama di Denpasar, Selasa.

Dia mengharapkan target tersebut bisa terealisasi dengan porsi yang lebih besar biasanya tumbuh di Provinsi Bali sebesar 50 persen, Nusa Tenggara Barat (30) dan Nusa Tenggara Timur (20).

Sebelumnya, lanjut dia, bank pelat merah itu memberikan suku bunga KPR sebesar 10,5 persen namun kini telah diturunkan menjadi 8,5 persen per tahun setelah BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 6,75 persen.

Pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pengembang yang dinilai bonafit dalam mengerjakan proyek perumahan apabila calon nasabah menginginkan fasilitas tersebut.

"Hanya pengembang yang memiliki `track record` (rekam jejak) yang bagus saja yang bekerja sama di Bali dan Nusa Tenggara," imbuhnya.

Tipe rumah yang bisa didapatkan dengan kredit 8,5 persen per tahun itu, kata dia, bervariasi dengan harga rumah yang paling banyak laku berkisar Rp500-700 juta atau tipe menengah.

Peluang yang besar di sektor properti menjadi salah satu pertimbangan bank tersebut memberikan suku bunga yang kompetitif untuk pembangunan perumahan.

Selain itu, penurunan suku bunga KPR juga dibantu dengan adanya pemangkasan biaya notaris dan biaya asuransi yang telah dikerjasamakan dengan rekanan.

"Marjin di KPR kami agak tekan sedikit karena secara historis ini kredit yang bagus mengingat di-back-up jaminan rumah," ucapnya seraya menambahkan bahwa persentase keuntungan yang didapat berkisar dua hingga tiga persen. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016