Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta mnempunyai komitmen yang tinggi dalam mengentaskan masalah kemiskinan di Pulau Dewata.

"Hal itu dilakukan dengan merespon setiap pemberitaan keluarga miskin di akun facebook pribadinya yang kemudian mengutus tim Biro Humas Setda Provinsi Bali untuk turun menyambangi dengan memberikan bantuan," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali Dewa Gede Mahendra Putra di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, tim Biro Humas meneruskan bantuan gubernur dan wagub berupa beras dan uang untuk kebutuhan sehari-hari I Made Suda (85) dan istrinya Ni Made Muklen (83) yang tinggal di Banjar Dinas Roban, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar, pada Kamis (21/4).

Pasangan suami istri tersebut tinggal di sebuah rumah yang kondisinya tidak layak, dengan atap rumahnya sudah jebol, tempat tidur yang sudah reyot dan kumuh serta dinding tempat tidurnya hanya disekat dengan kain yang sudah kusam, sebagai mengurangi dingginya angin luar.

Pasangan suami-istri yang memasuki usia sudah renta itu tidak mampu bekerja lagi, keadaan semakin parah karena sang istri Ni Made Muklen sudah dua tahun terakhir mengalami sakit pada sekujur tubuh dan kakinya, sehingga pasangan suami-istri itu hanya bisa pasrah duduk saja di atas tempat tidur.

Kepala Dusun Roban Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar Pande Wayan Suarta menjelaskan bahwa, sebenarnya keluarga I Made Suda mempunyai tiga anak yang semuanya sudah menikah dan saat ini yang Made Suda serta istrinya tinggal bersama anaknya yang paling tua I Wayan Gudra, namun Gudra sendiri juga termasuk keluarga miskin sehingga setiap bulan secara rutin mendapatkan beras raskin.

Terkait keadaan rumah Made Suda pada tahun 2016 sudah diusulkan ke Kabupaten Gianyar agar memperoleh bantuan rehabilitasi, mengingat rumah yang ditempati saat ini, hanya perlu perbaikan atapnya serta tembok dan yang lainnya masih layak.

Sementara bantuan dari Wagub Ketut Sudikerta juga berupa beras dan uang diteruskan tim Biro Humas kepada Ketut kasih (38), warga kurang mampu di Desa Taman , Abiansemal , Kabupaten Badung.

Ketut Kasih dan istrinya sehari-hari tinggal di dalam gubuk dengan tembok seadanya dari bambu yang dianyam, dan bocor saat hujan. Cacat fisik yang dialami, mempersulit dalam memberikan nafkah keluarganya yang serba kekurangan.

Ketut Kasih mengaku tetap berusaha bekerja sesuai keterampilan yang dimilikinya sebagai tukang pahat ukiran Bali. Penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk makan sehari -hari.

Ia mengharapkan dapat memperoleh bantuan bedah rumah, serta alat bantu berjalan agar bisa memudahkan melakukan aktivitas.

Kepala Dusun Banjar Gunung, I Made Legiana, yang kala turut mendampingi penyerahan bantuan membenarkan kondisi sulit yang dialami Ketut Kasih dan keluarganya serta berharap keluarga tersebut bisa mendapatkan bantuan bedah rumah.

Bantuan sementara yang diberikan berupa beras dan uang tunai. Untuk bantuan lain, selanjutnya terlebih dahulu akan dikoordinasikan dengan instansi terkait, untuk mendapatkan verifikasi dengan harapan mendapat bantuan yang layak. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016