Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mencopot Kepala Unit Pelaksana Teknis Jembatan Timbang Dishubinfokom Bali I Wayan Aryana dari jabatannya karena dinilai telah lalai membiarkan truk kelebihan muatan bebas melintas.
Pastika di sela-sela melantik 14 pejabat eselon III Pemprov Bali, di Denpasar, Kamis, mengharapkan kepada pejabat baru pengganti Aryana agar kejadian serupa tidak boleh terulang.
Aryana setelah dicopot dari jabatannya kini menjadi staf di Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Bali, sedangkan posisi Kepala UPT Jembatan Timbang yang akan bertugas di Cekik, Kabupaten Jembrana itu, diisi oleh I Ketut Suhartana.
Mantan Kapolda Bali itu mengingatkan kepada pejabat yang baru agar bertindak tegas dengan tidak mengizinkan truk yang kelebihan muatan untuk melintas.
"Tidak boleh lewat kalau ada yang lebih. Sederhana kok. Itu fungsi jembatan timbang adalah untuk menimbang. Kalau lebih yang dikembalikan, tidak boleh lewat. Cuma ngurus itu saja kok, sederhana," ucap Pastika.
Dia berpandangan sebelumnya truk-truk dengan kelebihan muatan hingga puluhan ton masih bisa lewat karena petugas di Jembatan Timbang terkesan takut dengan sopirnya.
"Ya iyalah kemarin itu takut dengan sopir. Yang mengendalikan dia sopir. Sopirnya mau begini ya jalan, sopirnya mau berhenti ya berhenti," ucapnya.
Pastika juga menyayangkan ulah oknum petugas yang membiarkan truk kelebihan muatan melintas dengan membayar "pelicin" Rp50 ribu.
"Harga dirinya di mana? Melanggar sumpah lagi," katanya.
I Ketut Suhartana, Kepala UPT Jembatan Timbang Dishubinfokom Bali yang baru menyatakan berkomitmen untuk menegakkan aturan sesuai dengan UU Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Apalagi, menurut dia, angka kecelakaan di Bali saat ini cukup tinggi sehingga diharapkan dengan tindakan tegas dapat menekan angka kecelakaan.
"Kami juga akan berkoordinasi lebih intensif dengan instansi lain seperti kepolisian, Satpol PP, termasuk juga dengan Dishub Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah serta Yogyakarta untuk menjalankan program ini," ucap mantan Kepala Seksi Lalu Lintas Dishubinfokom Bali itu.
Di samping itu, Suhartana untuk tahap awal juga akan melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi pada para sopir truk. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pastika di sela-sela melantik 14 pejabat eselon III Pemprov Bali, di Denpasar, Kamis, mengharapkan kepada pejabat baru pengganti Aryana agar kejadian serupa tidak boleh terulang.
Aryana setelah dicopot dari jabatannya kini menjadi staf di Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Bali, sedangkan posisi Kepala UPT Jembatan Timbang yang akan bertugas di Cekik, Kabupaten Jembrana itu, diisi oleh I Ketut Suhartana.
Mantan Kapolda Bali itu mengingatkan kepada pejabat yang baru agar bertindak tegas dengan tidak mengizinkan truk yang kelebihan muatan untuk melintas.
"Tidak boleh lewat kalau ada yang lebih. Sederhana kok. Itu fungsi jembatan timbang adalah untuk menimbang. Kalau lebih yang dikembalikan, tidak boleh lewat. Cuma ngurus itu saja kok, sederhana," ucap Pastika.
Dia berpandangan sebelumnya truk-truk dengan kelebihan muatan hingga puluhan ton masih bisa lewat karena petugas di Jembatan Timbang terkesan takut dengan sopirnya.
"Ya iyalah kemarin itu takut dengan sopir. Yang mengendalikan dia sopir. Sopirnya mau begini ya jalan, sopirnya mau berhenti ya berhenti," ucapnya.
Pastika juga menyayangkan ulah oknum petugas yang membiarkan truk kelebihan muatan melintas dengan membayar "pelicin" Rp50 ribu.
"Harga dirinya di mana? Melanggar sumpah lagi," katanya.
I Ketut Suhartana, Kepala UPT Jembatan Timbang Dishubinfokom Bali yang baru menyatakan berkomitmen untuk menegakkan aturan sesuai dengan UU Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Apalagi, menurut dia, angka kecelakaan di Bali saat ini cukup tinggi sehingga diharapkan dengan tindakan tegas dapat menekan angka kecelakaan.
"Kami juga akan berkoordinasi lebih intensif dengan instansi lain seperti kepolisian, Satpol PP, termasuk juga dengan Dishub Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah serta Yogyakarta untuk menjalankan program ini," ucap mantan Kepala Seksi Lalu Lintas Dishubinfokom Bali itu.
Di samping itu, Suhartana untuk tahap awal juga akan melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi pada para sopir truk. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016