Singaraja (Antara Bali) - Sebanyak 1.020 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Buleleng, Bali, akan mengikuti upacara pembukaan pendidikan bela negara yang dipusatkan di Taman Kota Singaraja, 21 April mendatang.
"Pembukaan bela negara tersebut juga dirangkaian dengan peringatan Hari Kartini," kata Ketua Resimen Mahasiswa Ugracena Kabupaten Buleleng, Ni Made Cantiari di Kota Singaraja, Bali, Senin.
Dia mengemukakan, pendidikan bela negara merupakan suatu terobosan baru pemerintah untuk menanamkan nilai kecintaan terhadap tanah air dan bangsa di tengah merosotnya nilai-nilai moral dan karakter generasi muda saat ini.
Cantiari menjelaskan, setelah pembukaan yang dipusatkan di Taman Kota Singaraja, akan dilanjutkan dengan pemberian materi bela negara di sekolah masing-masing.
"Beberapa materi yang akan diberikan dalam pendidikan bela negara di sekolah seperti Pendidikan Pancasila, wawasan kebangsaan, bela negara, disiplin perang militer, tata tertib, pertolongan pertama di lapangan, manajemen bencana lapangan dan psikologi lapangan dan pendidikan kepemimpinan," kata dia.
Dikatakan pula, pihaknya mengapresiasi antusias peserta bela negara berasal dari kalangan siswa SMA/SMK di kabupaten paling utara Pulau Dewata tersebut, terlebih lagi beberapa sekolah telah mendahului menyelenggarakan pendidikan bela negara bagi siswa-siswa mereka.
"Kami menyambut baik antusias peserta dan juga Pemerintah Kabupaten Buleleng. Apalagi, pada pembukaan bela negara nanti akan dihadiri langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suaradnyana.
Sementara itu, ia menambahkan, Korps Menwa Ugracena Kabupaten Buleleng telah menggelar "training of trainer" (TOT) di Markas Kodim 1609/Buleleng.
"Training of trainer atau pelatihan untuk pelatih diikuti para siswa yang sudah pernah mengikuti pendidikan pendahuluan bela negara di sejumlah SMA/SMK di Buleleng," katanya.
Pada TOT itu, kata dia, tersebut para peserta mendapatkan wawasan kebangsaan, bela negara, kepemimpinan, caraka malam, outbound dan lain sebagainya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pembukaan bela negara tersebut juga dirangkaian dengan peringatan Hari Kartini," kata Ketua Resimen Mahasiswa Ugracena Kabupaten Buleleng, Ni Made Cantiari di Kota Singaraja, Bali, Senin.
Dia mengemukakan, pendidikan bela negara merupakan suatu terobosan baru pemerintah untuk menanamkan nilai kecintaan terhadap tanah air dan bangsa di tengah merosotnya nilai-nilai moral dan karakter generasi muda saat ini.
Cantiari menjelaskan, setelah pembukaan yang dipusatkan di Taman Kota Singaraja, akan dilanjutkan dengan pemberian materi bela negara di sekolah masing-masing.
"Beberapa materi yang akan diberikan dalam pendidikan bela negara di sekolah seperti Pendidikan Pancasila, wawasan kebangsaan, bela negara, disiplin perang militer, tata tertib, pertolongan pertama di lapangan, manajemen bencana lapangan dan psikologi lapangan dan pendidikan kepemimpinan," kata dia.
Dikatakan pula, pihaknya mengapresiasi antusias peserta bela negara berasal dari kalangan siswa SMA/SMK di kabupaten paling utara Pulau Dewata tersebut, terlebih lagi beberapa sekolah telah mendahului menyelenggarakan pendidikan bela negara bagi siswa-siswa mereka.
"Kami menyambut baik antusias peserta dan juga Pemerintah Kabupaten Buleleng. Apalagi, pada pembukaan bela negara nanti akan dihadiri langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suaradnyana.
Sementara itu, ia menambahkan, Korps Menwa Ugracena Kabupaten Buleleng telah menggelar "training of trainer" (TOT) di Markas Kodim 1609/Buleleng.
"Training of trainer atau pelatihan untuk pelatih diikuti para siswa yang sudah pernah mengikuti pendidikan pendahuluan bela negara di sejumlah SMA/SMK di Buleleng," katanya.
Pada TOT itu, kata dia, tersebut para peserta mendapatkan wawasan kebangsaan, bela negara, kepemimpinan, caraka malam, outbound dan lain sebagainya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016