Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak enam pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Denpasar akan mengikuti pameran Inacraft di Jakarta selama empat hari, 20-24 April 2016.
"Saya harapkan UMKM yang mengikuti pameran agar mengintip peluang pasar yang ada. Mengingat dalam pameran tersebut terdapat berbagai produk dari semua daerah di Indonesia," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan berbagai produk kerajinan UMKM Kota Denpasar harus mampu bersaing dengan produk UMKM daerah lainnya. Disamping itu produk UMKM Denpasar harus memiliki ciri khas yang unik sehingga mampu menjadi daya tarik dari pembeli.
Produk yang dipamerkan UMKM Kota Denpasar merupakan produk kain tenun endek yang mulai dikenal di berbagai kalangan. Kain Endek Bali semakin disukai berbagai kalangan. Tenun Endek merupakan salah satu produk bernilai kearifan lokal.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dan merupakan pusat pemerintahan, ekonomi dan pendidikan, maka Denpasar memiliki peluang besar dalam mengangkat industri kreatif khususnya tenun endek sebagai produk lokal unggulan.
Ia mengatakan untuk membantu industri endek, berbagai upaya promosi telah dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar salah satunya dengan membentuk "Duta Endek".
"Ini tidak terlepas juga dari kebijakan Pemerintah Kota Denpasar mempromosikan endek sebagai produk warisan budaya yang bernilai tinggi," ucapnya.
Selly Mantra menambahkan kain endek yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal, kini menjadi salah satu ikon Kota Denpasar.
"Dengan sentuhan inovasi dan kreativitas, materi lokal ini dapat diolah dan bersaing di tingkat nasional, apalagi dengan perkembangan teknologi seperti internet sangat membantu memperkenalkan kain-kain lokal ke tingkat nasional dan global," katanya.
Sementara Sekretaris Dekranasda Kota Denpasar Made Saryawan menambahkan enam UMKM Kota Denpasar yang mengikuti pameran di antaranya Aiswara Endek Bali, Basudewa, dan MOV Shoes.
Sedangkan UMKM yang ditunjuk dari Dinas Koperasi dan UMKM Denpasar adalah Anyar Kebaya, Etnik Bali Collection dan ARD Collection. Untuk biaya akomodasi dan transportasi ditanggung peserta pameran.
"Pemerintah Kota Denpasar hanya membantu biaya pengiriman barang-barang dan biaya anjungan, sedangkan untuk biaya transportasi dan akomodasi ditanggung secara swadaya," kata Made Saryawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya harapkan UMKM yang mengikuti pameran agar mengintip peluang pasar yang ada. Mengingat dalam pameran tersebut terdapat berbagai produk dari semua daerah di Indonesia," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan berbagai produk kerajinan UMKM Kota Denpasar harus mampu bersaing dengan produk UMKM daerah lainnya. Disamping itu produk UMKM Denpasar harus memiliki ciri khas yang unik sehingga mampu menjadi daya tarik dari pembeli.
Produk yang dipamerkan UMKM Kota Denpasar merupakan produk kain tenun endek yang mulai dikenal di berbagai kalangan. Kain Endek Bali semakin disukai berbagai kalangan. Tenun Endek merupakan salah satu produk bernilai kearifan lokal.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dan merupakan pusat pemerintahan, ekonomi dan pendidikan, maka Denpasar memiliki peluang besar dalam mengangkat industri kreatif khususnya tenun endek sebagai produk lokal unggulan.
Ia mengatakan untuk membantu industri endek, berbagai upaya promosi telah dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar salah satunya dengan membentuk "Duta Endek".
"Ini tidak terlepas juga dari kebijakan Pemerintah Kota Denpasar mempromosikan endek sebagai produk warisan budaya yang bernilai tinggi," ucapnya.
Selly Mantra menambahkan kain endek yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal, kini menjadi salah satu ikon Kota Denpasar.
"Dengan sentuhan inovasi dan kreativitas, materi lokal ini dapat diolah dan bersaing di tingkat nasional, apalagi dengan perkembangan teknologi seperti internet sangat membantu memperkenalkan kain-kain lokal ke tingkat nasional dan global," katanya.
Sementara Sekretaris Dekranasda Kota Denpasar Made Saryawan menambahkan enam UMKM Kota Denpasar yang mengikuti pameran di antaranya Aiswara Endek Bali, Basudewa, dan MOV Shoes.
Sedangkan UMKM yang ditunjuk dari Dinas Koperasi dan UMKM Denpasar adalah Anyar Kebaya, Etnik Bali Collection dan ARD Collection. Untuk biaya akomodasi dan transportasi ditanggung peserta pameran.
"Pemerintah Kota Denpasar hanya membantu biaya pengiriman barang-barang dan biaya anjungan, sedangkan untuk biaya transportasi dan akomodasi ditanggung secara swadaya," kata Made Saryawan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016