Jakarta (Antara Bali) - Kolaborasi dalam bentuk beragam aktivitas dan kerja sama antara Republik Indonesia dan Inggris Raya diperkuat menjelang kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke London, Inggris, 19-20 April 2016.

 "Kunjungan Presiden ke London pekan depan adalah sangat luar biasa untuk ekonomi kreatif," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf dalam jumpa pers Bekraf-British Council di Jakarta, Selasa.

Menurut Triawan Munaf, kunjungan Presiden ke Inggris Raya merupakan hal penting bagi pengembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia karena Inggris merupakan salah satu negara "bench mark" (tolak ukur) untuk sektor ekonomi kreatif.

Dalam kunjungan itu, ujar dia, pihak Bekraf juga bakal mengikuti beberapa kegiatan yang menarik seperti bertemu dengan beberapa menteri di kabinet pemerintahan Inggris serta menyambangi parlemen Inggris.

Kepala Bekraf juga menegaskan agar kolaborasi dan kerja sama yang telah erat ini bakal lebih diperkuat serta diwujudkan dalam tindakan dan kegiatan nyata.

"Penandatangan MoU (Nota Kesepahaman) yang bakal dilakukan (di Inggris) merupakan pembaharuan dari MoU sebelumnya. Kita ingin MoU ini menjadi MoA (Memorandum of Action)," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Kesenian dan Industri Kreatif British Council Indonesia Adam Pushkin mengungkapkan, MoU antara RI dan Inggris Raya telah menghabiskan waktu beberapa bulan untuk pembuatannya.

Menurut Adam Pushkin, pihak kedua negara memiliki banyak kesamaan dan kesempatan dalam membentuk kolaborasi guna pengembangan sektor kreatif

Selain itu, ujar dia, pihaknya juga fokus pada bidang teknologi digital karena melihat banyak inovasi dan kreativitas yang berkembang di Indonesia. Adam mengakui bahwa banyak orang Inggris yang tertarik dengan Indonesia tetapi tidak terlalu mengenal terkait dengan sektor ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016