Denpasar (Antara Bali) - DPRD mendukung rencana Gubernur Bali akan membangun rumah sakit khusus penderita kanker, maupun membangun fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta di Denpasar, Senin mengatakan pihaknya mendukung langkah gubernur, sepanjang pembangunannya berpihak kepada rakyat.
Menurut Parta, rencana membangun Rumah Sakit Kanker itu harus melalui kajian yang matang, artinya tidak saja membangun gedung, tapi juga mengkaji dari sumber daya manusianya.
Pemprov Bali, kata dia, tidak perlu terburu-buru untuk membangun rumah sakit yang baru, sebab beberapa RS milik Pemprov Bali hingga saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
"Harus lebih arif. Satu-satu dulu diwujudkan. Rumah Sakit Internasional Bali Mandara jadinya akan seperti apa, Rumah sakit Indra itu saja belum jelas," ujar Parta.
Politikus PDIP asal Kabupaten Gianyar mengatakan membangun RS tidak hanya urusan ketersediaan lahan, proses pembangunan dan peralatan canggih saja.
"Tetapi yang terpenting sudah tersediakah SDM yang mumpuni, dokter yang memang ahli di bidang kanker. Apakah itu sudah mencukupi?Jadi alat yang canggih tanpa dibarengi dengan tenaga (dokter) ahli akan tidak maksimal hasilnya. Tahap awal yang harus dilakukan adalah inventarisasi dulu ketersediaan dokter di Bali yang memang ahli bidang kanker," ujarnya.
Ia mengatakan bila perlu mulai dulu sekolahkan dokter agar ambil spesialis di berbagai negara agar nanti kita memiliki dokter yang profesional juga memiliki jaringan tenaga ahli di banyak negara.
Sementara Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali Nyoman Suyasa mengapresiasi rencana Gubernur Mangku Pastika membangun RS Kanker.
Menurut dia, sudah saatnya Bali memiliki RS khusus untuk penderita kanker, mengingat banyak warga Pulau Dewatayang menderita penyakit tersebut.
"Sepanjang anggarannya tersedia, dan manfaatnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bali, kita dukung pembangunan RS Kanker itu," ucapnya.
Politikus asal Karangasem itu melanjutkan, perlu kajian matang untuk merealisasikan rencanan tersebut.
"Eksekutif, legislatif dan pihak-pihak terkait harus duduk bersama. Kita harus kaji bersama, sehingga hasilnya bagus dan maksimal. Sehingga masyarakat nantinya merasakan pelayanan kesehatan itu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta di Denpasar, Senin mengatakan pihaknya mendukung langkah gubernur, sepanjang pembangunannya berpihak kepada rakyat.
Menurut Parta, rencana membangun Rumah Sakit Kanker itu harus melalui kajian yang matang, artinya tidak saja membangun gedung, tapi juga mengkaji dari sumber daya manusianya.
Pemprov Bali, kata dia, tidak perlu terburu-buru untuk membangun rumah sakit yang baru, sebab beberapa RS milik Pemprov Bali hingga saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
"Harus lebih arif. Satu-satu dulu diwujudkan. Rumah Sakit Internasional Bali Mandara jadinya akan seperti apa, Rumah sakit Indra itu saja belum jelas," ujar Parta.
Politikus PDIP asal Kabupaten Gianyar mengatakan membangun RS tidak hanya urusan ketersediaan lahan, proses pembangunan dan peralatan canggih saja.
"Tetapi yang terpenting sudah tersediakah SDM yang mumpuni, dokter yang memang ahli di bidang kanker. Apakah itu sudah mencukupi?Jadi alat yang canggih tanpa dibarengi dengan tenaga (dokter) ahli akan tidak maksimal hasilnya. Tahap awal yang harus dilakukan adalah inventarisasi dulu ketersediaan dokter di Bali yang memang ahli bidang kanker," ujarnya.
Ia mengatakan bila perlu mulai dulu sekolahkan dokter agar ambil spesialis di berbagai negara agar nanti kita memiliki dokter yang profesional juga memiliki jaringan tenaga ahli di banyak negara.
Sementara Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali Nyoman Suyasa mengapresiasi rencana Gubernur Mangku Pastika membangun RS Kanker.
Menurut dia, sudah saatnya Bali memiliki RS khusus untuk penderita kanker, mengingat banyak warga Pulau Dewatayang menderita penyakit tersebut.
"Sepanjang anggarannya tersedia, dan manfaatnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bali, kita dukung pembangunan RS Kanker itu," ucapnya.
Politikus asal Karangasem itu melanjutkan, perlu kajian matang untuk merealisasikan rencanan tersebut.
"Eksekutif, legislatif dan pihak-pihak terkait harus duduk bersama. Kita harus kaji bersama, sehingga hasilnya bagus dan maksimal. Sehingga masyarakat nantinya merasakan pelayanan kesehatan itu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016