Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali masih menyelidiki penyebab kebakaran di Pasar Badung, Denpasar, termasuk dugaan adanya unsur kesengajaan.
"Apakah sengaja dibakar atau bagaimana itu masih penyelidikan dan pengembangan oleh pihak Polresta Denpasar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Selasa.
Untuk itu, pihaknya masih belum menyimpulkan adanya unsur kesengajaan termasuk adanya kesalahan manusia atau "human eror".
Kepala Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, Komisaris Besar Koesnadi mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan tanda-tanda barang berbahaya di pasar tradisional terbesar di Ibu Kota Provinsi Bali itu.
Dia menjelaskan bahwa kondisi kelistrikan di pasar itu juga dalam kondisi baik.
Artinya listrik di pasar terbesar tersebut tidak ada kerusakan. Selain itu juga tidak ditemukan alat mekanik yang menghasilkan panas dan tidak ada bahan kimia.
"Kami tidak menemukan adanya barang-barang berbahaya. Hasil abunya juga negatif artinya memang tidak ada benda-benda disana yang menyebabkan api itu muncul," ucapnya.
Koesnadi lebih lanjut mengungkapkan bahwa kebakaran berawal dari lantai satu karena semua benda di lantai tersebut hangus terbakar, bahkan tangga dan perangkat besi di lantai itu terbakar tingkat tinggi dengan ditemukannya pengelupasan pada gedung pasar berlantai empat itu.
Sebelumnya Pasar Badung terbakar pada Senin (29/2) sekitar pukul 18.00 Wita.
Ratusan petugas pemadam kebakaran dan puluhan mobil pemadam dikerahkan dari Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan.
Kebakaran tersebut menimpa ratusan pedagang dengan kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Apakah sengaja dibakar atau bagaimana itu masih penyelidikan dan pengembangan oleh pihak Polresta Denpasar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Selasa.
Untuk itu, pihaknya masih belum menyimpulkan adanya unsur kesengajaan termasuk adanya kesalahan manusia atau "human eror".
Kepala Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, Komisaris Besar Koesnadi mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan tanda-tanda barang berbahaya di pasar tradisional terbesar di Ibu Kota Provinsi Bali itu.
Dia menjelaskan bahwa kondisi kelistrikan di pasar itu juga dalam kondisi baik.
Artinya listrik di pasar terbesar tersebut tidak ada kerusakan. Selain itu juga tidak ditemukan alat mekanik yang menghasilkan panas dan tidak ada bahan kimia.
"Kami tidak menemukan adanya barang-barang berbahaya. Hasil abunya juga negatif artinya memang tidak ada benda-benda disana yang menyebabkan api itu muncul," ucapnya.
Koesnadi lebih lanjut mengungkapkan bahwa kebakaran berawal dari lantai satu karena semua benda di lantai tersebut hangus terbakar, bahkan tangga dan perangkat besi di lantai itu terbakar tingkat tinggi dengan ditemukannya pengelupasan pada gedung pasar berlantai empat itu.
Sebelumnya Pasar Badung terbakar pada Senin (29/2) sekitar pukul 18.00 Wita.
Ratusan petugas pemadam kebakaran dan puluhan mobil pemadam dikerahkan dari Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan.
Kebakaran tersebut menimpa ratusan pedagang dengan kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016