Singaraja (Antara Bali) - Kepolisian Resor Buleleng, Bali intensif melakukan razia sejumlah kafe liar di daerah itu menekan peredaran narkoba yang semakin meresahkan masyarakat.
Kepala Bagian Operasional Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel, Minggu, menjelaskan dalam operasi yang dilakukan mulai Sabtu (2/3) malam, polisi memeriksa delapan pekerja kafe sempat dimintai keterangan terkait peredaran narkoba di tempatnya bekerja termasuk melakukan tes urine.
Namun menurut Gelgel, semuanya negatif dan tidak terbukti menggunakan narkoba. "Operasi dadakan seperti ini tidak akan sekali dilakukan namun intensitas akan semakin ditingkatkan," ujar dia.
Dia menambahkan, operasi narkoba "bersinar" tahap pertama menyasar empat kafe di wilayah Kecamatan Sawan dan Kelurahan Penarukan. Tempat hiburan dan kafe disasar karena berpotensi menjadi lokasi transaksi narkoba.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, operasi melawan narkoba yang sedang digencarkan tak hanya menyasar tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang narkoba, namun juga melakukan sosialisasi ke sejumlah tempat untuk menjelaskan bahayanya narkoba terutama untuk generasi muda.
Sosialisasi, kata Gelgel, akan semakin diintensifkan menyasar kelompok usia produktif seperti kalangan pelajar setingkat SMA/SMK dan juga masyarakat umum.
Dikatakan dia, dalam konteks pencegahan, peran orang tua sangat signifikan melakukan pengawasan tidak hanya pada saat malam minggu namun malam-malam selanjutnya juga penting untuk menekan angka kenakalan remaja. "Kami imbau masyarakat Buleleng menjauhi narkoba dan HIV/AIDS karena merugikan diri sendiri termasuk keluarga," imbuhnya.
Sementara itu, selama operasi pemberantasan jaringan narkoba, Polres Buleleng sudah mengungkap empat kasus di wilayah hukum Polres Buleleng. "Empat kasus tersebut saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut," demikian Gelgel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Bagian Operasional Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel, Minggu, menjelaskan dalam operasi yang dilakukan mulai Sabtu (2/3) malam, polisi memeriksa delapan pekerja kafe sempat dimintai keterangan terkait peredaran narkoba di tempatnya bekerja termasuk melakukan tes urine.
Namun menurut Gelgel, semuanya negatif dan tidak terbukti menggunakan narkoba. "Operasi dadakan seperti ini tidak akan sekali dilakukan namun intensitas akan semakin ditingkatkan," ujar dia.
Dia menambahkan, operasi narkoba "bersinar" tahap pertama menyasar empat kafe di wilayah Kecamatan Sawan dan Kelurahan Penarukan. Tempat hiburan dan kafe disasar karena berpotensi menjadi lokasi transaksi narkoba.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, operasi melawan narkoba yang sedang digencarkan tak hanya menyasar tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang narkoba, namun juga melakukan sosialisasi ke sejumlah tempat untuk menjelaskan bahayanya narkoba terutama untuk generasi muda.
Sosialisasi, kata Gelgel, akan semakin diintensifkan menyasar kelompok usia produktif seperti kalangan pelajar setingkat SMA/SMK dan juga masyarakat umum.
Dikatakan dia, dalam konteks pencegahan, peran orang tua sangat signifikan melakukan pengawasan tidak hanya pada saat malam minggu namun malam-malam selanjutnya juga penting untuk menekan angka kenakalan remaja. "Kami imbau masyarakat Buleleng menjauhi narkoba dan HIV/AIDS karena merugikan diri sendiri termasuk keluarga," imbuhnya.
Sementara itu, selama operasi pemberantasan jaringan narkoba, Polres Buleleng sudah mengungkap empat kasus di wilayah hukum Polres Buleleng. "Empat kasus tersebut saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut," demikian Gelgel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016