Singaraja, (Antara Bali) - PLN Distribusi Bali Utara terus memacu rasio peningkatan elektrifikasi listrik di daerah itu terutama di wilayah pedesaan dan daerah terpencil yang selama ini terkendala akses penerangan.

"Untuk di Kabupaten Buleleng pada akhir Februari 2016 angka rasio elektrifikasi (RE) sudah mencapai 80,72 persen," kata Manajer PLN Bali Utara, Ansats Pram Andreas Simamora, Jumat.

Dia menerangkan, salah satu program peningkatan rasio elektrifikasi di Buleleng di tahun 2016, salah satunya yakni program listrik pedesaan (lisdes) untuk menyasar wilayah desa terdalam terutama di wilayah pegunungan.

Dikatakan pula, program listrik masuk desa merupakan salah satu program unggulan PLN Buleleng terkait pula dengan program Indonesia terang yang dicanangkan pemerintah pusat.

"Program Indonesia terang menargetkan daerah-daerah di tanah air yang belum mendapatkan listrik. Program ini difokuskan di beberapa wilayah di Nusantara bagian Timur," kata dia.

Lebih lanjut Ansats memaparkan, kelistrikan di Bali Utara saat ini sangat dibantu dengan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah desa Celukan Bawang Gerokgak.

"Daya mampu sistem kelistrikan Bali pada Februari 2016 adalah 1.278 MW yang mana 340 MW disupplai dari kabel laut, dan PLTU Celukan bawang mensuplai listrik sebesar 380 MW.

"Dengan beban puncak sebesar 822 MW maka cadangan daya listrik di Bali menjadi 455 MW ini bisa dimanfaatkan untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi Bali dan meningkatkan angka rasio elektrifikasi di Bali khususnya Buleleng," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, peran PLTU Celukan Bawang sangat signifikan terkait kelistrikan di Pulau Dewata dan wilayah Buleleng khususnya terlebih lagi lokasinya berada di Kabupaten Buleleng. (IMB)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016