Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli melepas tim ekspedisi Gerhana Matahari Total 2016 yang akan berlayar menuju Perairan Bangka Belitung, salah satu kawasan yang dilintasi GMT selain daerah lainnya di Indonesia.

"Maka harus dimulai dari hal sederhana kita mencintai laut," kata Rizal kepada hadirin saat pelepasan peserta ekspedisi di halaman Terminal Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.

Para peserta sendiri nantinya akan berlayar pada 8-10 Maret dengan tujuan Perairan Bangka Belitung menggunakan kapal milik Pelni yaitu KM Kelud.

Peserta berasal dari berbagai latar belakang di antaranya pelajar, jurnalis, peneliti dan sejumlah tamu undangan.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Andi Eka Sakya mengatakan terdapat 11 provinsi yang dilintasi GMT yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

Sementara itu, kota-kota besar yang diperkirakan dilalui GMT adalah Muko-muko (Bengkulu), Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu dan Ternate.

Gerhana matahari total, kata Andi, adalah fenomena alam dengan kedudukan matahari, bulan dan bumi berturut-turut berada dalam satu garis lurus. Efek dari posisi itu membuat sebagian wilayah akan terkena bayangan gelap bulan. Akibatnya, wilayah yang terkena bayangan gelap bulan tidak dapat melihat matahari secara langsung.
  
Dalam proses itu, kata dia, diperkirakan akan terjadi perubahan berbagai fenomena alam yang berbeda dibandingkan bumi saat tidak mengalami GMT. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016