Mangupura (Antara Bali) - Palang Merah Indonesia Cabang Badung, Bali, segera melakukan pengadaan alat "screening test" darah untuk menjamin kualitas darah yang aman dan terhindar dari penyakit menular.
"Upaya ini sebagai bentuk komitmen PMI Cabang Badung melalui Unit Tranfusi Darah (UTD) agar memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, khusunya pada pasien yang membutuhkan darah," kata Ketua PMI Cabang Badung Kompyang R. Swandika, di Mangupura, Rabu.
Pengadaan alat tersebut, dibahas dalam rapat koordinasi pengurus PMI Badung bersama UTD dan markas PMI di daerah itu yang mengharapkan adanya pelayanan darah secara mandiri dan ke depannya lebih baik lagi.
Kompyang R. Swandika menjelaskan, upaya peningkatan mutu pelayanan darah mandiri melalui "screening test" tersebut diharapkan lebih memudahkan mendeteksi adanya darah yang terkontaminasi penyakit menular.
"Dengan menggunakan alat itu, saya meyakini penyakit menular seperti hepatitis dan HIV/AIDS dapat terdeteksi sejak dini," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan menggunaka alat "screening test" itu memiliki fungsi untuk mendeteksi darah yang terjangkit penyakit menular dan darah yang sudah dites tersebut baru dapat diberikan kepada yang membutuhkan apabila sudah dalam kondisi sehat dan aman.
Selain itu, pihaknya mencatat untuk persediaan stok darah di UTD PMI Badung hingga saat ini masih aman. "Dari data UTD, jumlah stok darah hari ini mencapai 42 kantong," kata Swandika yang juga bertugas sebagai Sekda Badung itu.
Sementara, untuk kebutuhan darah untuk pasien di RSUD Mangusada Badung mencapai 10 hingga 15 kantong per harinya. "Dari total darah yang tersedia saat ini terdiri atas golongan darah A sebanyak 4, B (12 kantong), O (25 kantong) dan AB (6 kantong)," ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah stok darah tersebut harus tetap tersedia untu mengantisipasi permintaan darah yang meningkat, khusunya pasien demam berdarah yang saat ini cukup merebak di daerah itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Upaya ini sebagai bentuk komitmen PMI Cabang Badung melalui Unit Tranfusi Darah (UTD) agar memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat, khusunya pada pasien yang membutuhkan darah," kata Ketua PMI Cabang Badung Kompyang R. Swandika, di Mangupura, Rabu.
Pengadaan alat tersebut, dibahas dalam rapat koordinasi pengurus PMI Badung bersama UTD dan markas PMI di daerah itu yang mengharapkan adanya pelayanan darah secara mandiri dan ke depannya lebih baik lagi.
Kompyang R. Swandika menjelaskan, upaya peningkatan mutu pelayanan darah mandiri melalui "screening test" tersebut diharapkan lebih memudahkan mendeteksi adanya darah yang terkontaminasi penyakit menular.
"Dengan menggunakan alat itu, saya meyakini penyakit menular seperti hepatitis dan HIV/AIDS dapat terdeteksi sejak dini," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan menggunaka alat "screening test" itu memiliki fungsi untuk mendeteksi darah yang terjangkit penyakit menular dan darah yang sudah dites tersebut baru dapat diberikan kepada yang membutuhkan apabila sudah dalam kondisi sehat dan aman.
Selain itu, pihaknya mencatat untuk persediaan stok darah di UTD PMI Badung hingga saat ini masih aman. "Dari data UTD, jumlah stok darah hari ini mencapai 42 kantong," kata Swandika yang juga bertugas sebagai Sekda Badung itu.
Sementara, untuk kebutuhan darah untuk pasien di RSUD Mangusada Badung mencapai 10 hingga 15 kantong per harinya. "Dari total darah yang tersedia saat ini terdiri atas golongan darah A sebanyak 4, B (12 kantong), O (25 kantong) dan AB (6 kantong)," ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah stok darah tersebut harus tetap tersedia untu mengantisipasi permintaan darah yang meningkat, khusunya pasien demam berdarah yang saat ini cukup merebak di daerah itu. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016