Denpasar (Antara Bali) - Kegiatan "coworking" Indonesia merupakan acara tahunan yang diadakan untuk mengumpulkan para pendukung dan kelompok pekerja saling bertukar pengalaman dan strategi menghadapi pasar bebas.

"Penting diadakan pertemuan tersebut, karena pergerakan `coworking` sudah cukup lama dikenal di benua Eropa dan Amerika Utara, sedangkan di Indonesia baru populer belakangan ini," kata Risyana Muthia, Communication Manager HUBUD di Sanur, Bali, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan Coworking Uncoferenence Asia (CU Asia) diselenggarakan pertama kali pada tahun 2015 di Bali. Waktu itu berhasil mendatangkan lebih 130 peserta yang berasal dari 30 negara, termasuk beberapa negara di Asia.

"Angka ini diharapkan berganda pada tahun keduanya, yang diselenggarakan pada 24-28 Februari 2016 di Bali," katanya.

Ia mengatakan penyelenggaraan kali ini dirancang satu hari dengan membahas lebih dalam mengenai pergerakan kelompok pekerja (coworking) di Indonesia beserta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri.

"Kegiatan yang mendatangkan peserta dari luar negeri itu rencananya diselenggarakan di Rumah Sanur Creative Hub, Kota Denpasar pada 25 Februari mendatang," ujarnya.

Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri Ina Hagniningtyas Krisnamurthi mengatakan, secara singkat masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) atau integrasi ekonomi kawasan terdiri dari empat pilar, yakni pasar dan basis produksi tunggal, kawasan yang berdaya saing, pembangunan ekonomi yang merata dan berkeadilan serta terintegrasi dalam pasar global.

"Artinya MEA tidak serta merta menjadi ASEAN sebagai pasar bebas dengan mengabaikan kesejahteraan bersama, tetapi juga mendorong ASEAN agar lebih adaptif dengan perekonomian global.

Dalam penerapannya di Indonesia, kata dia, MEA sering ditafsirkan sebagai suatu ancaman dengan pergerakan adanya pergerakan bebas tenaga kerja, barang, dan modal sehingga alan meraup pasar di Indonesia.

Padahal, sebagai pasar tunggal, pelaku usaha Indonesia juga mampu meraup peluang yang sama di negara-negara ASEAN lainnya.

"Karena itu `corworking` adalah cara kerja baru yang mengandalkan keterhubungan, kolaborasi dan saling berbagi sumber daya. Melalui kelompok pekerja ini maka individu dan UMKM akan lebih terdorong untuk berjenjang dan menciptakan inovasi sosial dan bisnis, dan secara langsung mendukung kewirausahaan dan menunjang daya saing pelaku usaha Indonesia di era MEA," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016