Singaraja (Antara Bali) - Wakil Bupati Buleleng, Bali, I Nyoman Sutjidra menyatakan Pemkab Buleleng serius menangani masyarakat miskin di daerah itu dengan turun langsung ke lapangan (blusukan) untuk mengetahui keadaan masyarakat paling bawah.

"Pemkab Buleleng secara khusus akan terus turun ke lapangan untuk memantau dan memberikan bantuan untuk masyarakat miskin," kata Wabup I Nyoman Sutjidra, Selasa.

Ia menjelaskan, upaya tersebut sebagai langkah nyata dalam rangka realisasi berbagai program pengentasan kemiskinan untuk masyarakat di berbagai daerah di kabupaten terluas di Pulau Dewata tersebut.

Wabup Sutjidra mengakui ternyata warga yang benar-benar terlantar ini belum bisa dipantau. Hal ini disebabkan karena warga tersebut masih tercantum di dalam kartu keluarga (KK) saudara mereka. Hal tersebut memerlukan validasi lagi.

"Dengan data terbaru yang ada, mudah-mudahan KK warga miskin tersebut bisa kita pisahkan menjadi KK mandiri sehingga kita bisa fokus memberikan bantuan yang betul-betul memerlukan seperti janda terlantar atau anak yatim piatu," ungkap Sutjidra.

Ia mengharapkan validasi dimulai dari pihak terbawah mulai dari ketua RT, kepala lingkungan, kepala desa sampai camat.

Sutjidra juga meminta pihak-pihak tersebut segera membuat validasi data terbaru dengan memisahkan KK yang terlantar atau miskin dengan KK induknya. "Ini harus dipisahkan. Jika tidak, mereka tidak menerima bantuan dan tidak masuk dalam data kami di Dinas Sosial," imbuhnya.

Pihaknya juga menyampaikan rasa terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi mengenai warga miskin ini. Pihaknya mengakui masih memerlukan informasi seperti ini karena masih minim dimiliki.

"Dengan begini mungkin kepala desa dan camat bisa lebih peka terhadap masyarakat yang memang mengalami kemiskinan dan segera melakukan tindakan sesegera mungkin," tandasnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016