Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provisi Bali menggelar pasar murah di sejumlah titik di tujuh kabupaten/kota di Pulau Dewata menjelang Hari Raya Galungan dan Imlek yang jatuh pada minggu yang sama pada Februari 2016.
"Dalam rangka menjaga pencapaian inflasi daerah yang rendah dan stabil pada tahun 2016, TPID Provinsi Bali kembali melakukan upaya stabilisasi harga untuk komoditas yang bersifat `volatile` (harganya kerap bergejolak) melalui pelaksanaan kegiatan pasar murah," kata Wakil Ketua TPID Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
TPID menyasar Pasar Anyar di Kabupaten Buleleng pada Jumat (29/1) yang dimulai pukul 07.30 Wita, kemudian digelar di Kabupaten Bangli Desa Abuan pada 31 Januari 2016, Desa Binyan (2/2), Desa Langgahan (3/2), Desa Mengani (4/2) dan Desa Ulian (16/2) yang dilaksanakan pukul 09.00 hingga 12.00 Wita.
Pasar murah kemudian dilanjutkan di Kabupaten Badung di Desa Sading, Mengwi 1-3 Februari 2016 mulai 07.00-15.00 Wita.
Kabupaten Tabanan dilaksanakan di areal kantor bupati setempat pada 2 Februari 2016 pukul 08.00-12.00 Wita, Kabupaten Klungkung di Desa Banjarakan (2/2), Kecamatan Klungkung (3/2), Kecamatan Dawan (4/2) yang dimulai pukul 08.00-13.00 Wita.
Di Kota Denpasar, pasar murah digelar di Desa Kesiman Kertalangu pada 4 Februari 2016, Desa Pamogan (5/2), Desa Padangsambian Kelod (5/2) dan Pasar Pidada pada 6 Februari yang semuanya dimulai pukul 08.00-13.00 Wita.
Pasar murah terakhir digelar di Kabupaten Gianyar di halaman depan kantor bupati setempat pada 5 Februari 2016 pukul 06.30 wita hingga selesai.
Dewi yang juga Kepala Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Bali itu menjelaskan bahwa pasar murah dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga yang dipicu oleh peningkatan permintaan pada periode tersebut.
"Ini juga untuk menjaga ekspektasi masyarakat sebagi konsumen agar dapat lebih bijak dalam berbelanja, menghindari sifat spekulatif dari pedagang memanfaatkan momen keagamaan untuk meningkatkan harga, dan sebagai jangkar dalam penetapan harga komoditas," imbuhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dalam rangka menjaga pencapaian inflasi daerah yang rendah dan stabil pada tahun 2016, TPID Provinsi Bali kembali melakukan upaya stabilisasi harga untuk komoditas yang bersifat `volatile` (harganya kerap bergejolak) melalui pelaksanaan kegiatan pasar murah," kata Wakil Ketua TPID Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
TPID menyasar Pasar Anyar di Kabupaten Buleleng pada Jumat (29/1) yang dimulai pukul 07.30 Wita, kemudian digelar di Kabupaten Bangli Desa Abuan pada 31 Januari 2016, Desa Binyan (2/2), Desa Langgahan (3/2), Desa Mengani (4/2) dan Desa Ulian (16/2) yang dilaksanakan pukul 09.00 hingga 12.00 Wita.
Pasar murah kemudian dilanjutkan di Kabupaten Badung di Desa Sading, Mengwi 1-3 Februari 2016 mulai 07.00-15.00 Wita.
Kabupaten Tabanan dilaksanakan di areal kantor bupati setempat pada 2 Februari 2016 pukul 08.00-12.00 Wita, Kabupaten Klungkung di Desa Banjarakan (2/2), Kecamatan Klungkung (3/2), Kecamatan Dawan (4/2) yang dimulai pukul 08.00-13.00 Wita.
Di Kota Denpasar, pasar murah digelar di Desa Kesiman Kertalangu pada 4 Februari 2016, Desa Pamogan (5/2), Desa Padangsambian Kelod (5/2) dan Pasar Pidada pada 6 Februari yang semuanya dimulai pukul 08.00-13.00 Wita.
Pasar murah terakhir digelar di Kabupaten Gianyar di halaman depan kantor bupati setempat pada 5 Februari 2016 pukul 06.30 wita hingga selesai.
Dewi yang juga Kepala Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Bali itu menjelaskan bahwa pasar murah dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga yang dipicu oleh peningkatan permintaan pada periode tersebut.
"Ini juga untuk menjaga ekspektasi masyarakat sebagi konsumen agar dapat lebih bijak dalam berbelanja, menghindari sifat spekulatif dari pedagang memanfaatkan momen keagamaan untuk meningkatkan harga, dan sebagai jangkar dalam penetapan harga komoditas," imbuhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016