Bangli (Antara Bali)- Berbicara Adipura tidak bisa dilepaskan dari kebersihan. Berbicara kebersihan yang paling utama adalah kebersihan diri sendiri. Mulai sekang kita harus membiasakan hidup bersih tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga tetapi juga mulai peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitar. Karena esensi dari Adipura adalah kebersihan dari, oleh dan untuk kita. Karena menjaga kebersihan merupakan tugas dan kewajiban kita bersama.

Demikian dikatakan Penjabat Bupati Bangli Dewa Gede Mahendra Putra, SH.,MH saat menghadiri rapat koordinasi persiapan lomba Adipura tahun 2016, di Gedung BMB Kantor Bupati  Bangli, Senin (18/1).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusra Kementerian Lingkungan Hidup Drs. Rijaluzzaman, pimpinan SKPD dan Kepala Sekolah di lingkungan Kota Bangli.

Lebih lanjut Mahendra Putra menyampaikan, kegagalan meraih penghargaan adipura ditahun 2015 haruslah menjadi cambuk bagi kita semua untuk berbenah. Sebisa mungkin penuhi semua persyaratan  agar kegagalan yang terjadi ditahun sebelunya tidak kembali terulang.

"Seingat saya, dari dulu Bangli tidak pernah tidak dapat Adipura. Tetapi kenapa sekarang bisa tidak dapat. Pasti ada yang salah, mari kita cari tahu yang salah dan segera kita perbaiki," pintanya.

Target untuk meraih penghargaan Adipura, lanjut Mahendra Putra tidak saja menjadi tugas Dinas Tata Kota dan Badan Lingkungan Hidup, tetapi diperlukan sinkronisasi dan kerja sama dari semua SKPD dan yang tidak kalah penting masyarakat. Semua harus bergerak dan masyarakat harus kita libatkan sebagai subyek pelestarian lingkungan. 

Di bidang kebersihan misalnya, pemilahan sampah dari keluarga akan sangat membantu proses pengolahan sampah. Sehingga TPA tidak lagi menjadi tempat pembuangan penuh, tetapi hanya digunakan untuk pembuangan sampah yang sudah tidak bisa diolah lagi.

"Jika kita hanya membuang sampah ke TPA tanpa berpikir ada sampah yang bisa diolah. Seluas apapun TPA yang disediakan tidak akan cukup untuk menampung sampah. Sehingga kesadaran masyarakat untuk mulai memilah sampah keluarga dan tidak membuang sampah sembarangan sangat menentukan keberhasilan program pelestarian lingkungan," terangnya.

Sementara itu Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusra Kementerian Lingkungan Hidup Drs. Rijaluzzaman mengatakan, kegagalan Bangli meraih Adipura di tahun 2015 tidak bisa dilepaskan dari penambahan kriteria dari penilaian. Karena jika dilihat dari kebersihannya, kota Bangli tidak kalah bersih dari tahun sebelumnya. Namun penambahan beberapa kriteria yang menyebabkan banyak kabupaten kota di tahun 2015 tidak mendapatkan penghargaan Adipura.

"Melalui pertemuan ini kita akan sampaikan persyaratan apa saja yang harus bisa dipenuhi Pemkab Bangli agar bisa meraih penghargaan Adipura di tahun 2016," pungkasnya. (*)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016