Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali memprediksi wisatawan dari Tiongkok potensial mendongrak kunjungan wisatawan mancanegara di Pulau Dewata tahun 2016.
"Negara potensial yang mungkin lebih mudah ditingkatkan kunjungannya seperti dari Tiongkok," kata Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana di Denpasar, Senin.
Dia mengharapkan peningkatan tersebut dikontribusikan salah satunya dari konektivitas penerbangan langsung yang baru saja dibuka dari Bali menuju sejumlah kota-kota besar di negeri tirai bambu itu.
Mulai 12 Januari 2016, maskapai penerbangan Garuda Indonesia membuka penerbangan Denpasar menuju Shanghai yang diharapkan membuka keran lebih besar bagi turis dari negeri panda tersebut.
"Baru-baru ini ada penambahan `flight` ke Shanghai, Beijing dan Guangzou," katanya.
Pihaknya menyambut baik dibukanya akses penerbangan dari dan ke Tiongkok menuju Bali karena dinilai akan memberikan peluang besar kunjungan wisatawan dari negeri itu.
Tiongkok dengan jumlah warga negara yang mencapai lebih dari satu miliar orang tersebut diperkirakan melakukan kunjungan keluar negeri untuk berwisata di atas 100 juta orang per tahun.
Sehingga dengan adanya akses tersebut, maka diharapkan menjadi alternatif bagi wisatawan Tiongkok berwisata ke Bali yang selama ini masih terkendala akses penerbangan yang terbatas.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat wisatawan dari Tiongkok memang menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya.
Wisatawan dari negeri dengan ikon Tembok Besar Tiongkok itu selama tahun 2015 menduduki posisi kedua dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai sebanyak 642 ribu orang selama periode Januari hingga November.
Jumlah itu meningkat 19 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2014 dengan jumlah wisatawan mencapai 539.371 orang.
Pemprov Bali menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2016 mencapai 4,2 juta orang atau melonjak tipis dibandingkan tahun 2015 yang mencapai empat juta orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Negara potensial yang mungkin lebih mudah ditingkatkan kunjungannya seperti dari Tiongkok," kata Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana di Denpasar, Senin.
Dia mengharapkan peningkatan tersebut dikontribusikan salah satunya dari konektivitas penerbangan langsung yang baru saja dibuka dari Bali menuju sejumlah kota-kota besar di negeri tirai bambu itu.
Mulai 12 Januari 2016, maskapai penerbangan Garuda Indonesia membuka penerbangan Denpasar menuju Shanghai yang diharapkan membuka keran lebih besar bagi turis dari negeri panda tersebut.
"Baru-baru ini ada penambahan `flight` ke Shanghai, Beijing dan Guangzou," katanya.
Pihaknya menyambut baik dibukanya akses penerbangan dari dan ke Tiongkok menuju Bali karena dinilai akan memberikan peluang besar kunjungan wisatawan dari negeri itu.
Tiongkok dengan jumlah warga negara yang mencapai lebih dari satu miliar orang tersebut diperkirakan melakukan kunjungan keluar negeri untuk berwisata di atas 100 juta orang per tahun.
Sehingga dengan adanya akses tersebut, maka diharapkan menjadi alternatif bagi wisatawan Tiongkok berwisata ke Bali yang selama ini masih terkendala akses penerbangan yang terbatas.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat wisatawan dari Tiongkok memang menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya.
Wisatawan dari negeri dengan ikon Tembok Besar Tiongkok itu selama tahun 2015 menduduki posisi kedua dengan jumlah kunjungan wisatawan mencapai sebanyak 642 ribu orang selama periode Januari hingga November.
Jumlah itu meningkat 19 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2014 dengan jumlah wisatawan mencapai 539.371 orang.
Pemprov Bali menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2016 mencapai 4,2 juta orang atau melonjak tipis dibandingkan tahun 2015 yang mencapai empat juta orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016