Denpasar (Antara Bali) - Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bali Clean Energy Forum, pertemuan internasional yang membahas masalah energi ramah lingkungan pada 11-12 Februari 2016.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Teguh Pamuji, di Denpasar, Sabtu saat menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan forum tersebut akan menjadi ajang pertemuan sekitar 45 menteri energi di dunia dan melibatkan 1.000 partisipan dari sektor industri dan pemuda 80 negara.

"Diharapkan semangat Bali dalam mengembangkan energi bersih yang baru dan terbarukan bisa ditularkan ke provinsi lainnya," kata Teguh.

Forum yang pertama kalinya digelar itu rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Menurut Teguh, forum tersebut akan terdiri dari lima pilar. Pilar pertama yaitu forum tempat bertemu antarmenteri untuk membahas kebijakan lanjutan tentang energi baru. Pilar ke dua yaitu sebagai wadah tempat bertemunya para ahli dunia, sehingga diharapkan bisa memberi masukan kepada pemerintah dalam mengembangkan energi bersih dan ramah lingkungam.

Pilar ketiga yaitu bertemunya sektor industri Panitia mengupayakan sektor industri yang hadir adalah 70 persen dari Indonesia dan 30 persen dari mancanegara.

Sedangkan pilar keempat adalah bertemunya masyarakat, sehingga ada pemahaman lebih dalam tentang energi bersih. Dan yang terakhir adalah tempat berkumpulnya para pemuda. Diharapkan pemuda bisa memberikan masukan dan bahkan menyumbangkan inovasi mereka dalam forum ini.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan terpilihnya Bali sebagai tuan rumah forum yang akan membicarakan masalah energi ramah lingkungan sangat tepat, mengingat selama ini Pemprov Bali sudah meluncurkan berbagai program demi mewujudkan Bali sebagai Provinsi Hijau.

"Goal kami ke depan adalah menjadi Green Province, jadi dari sekarang kita sudah mulai meminimalisir penggunaan bahan-bahan kimia," katanya.

Pastika mengemukakan, salah satu contoh program Bali Mandara demi mendukung tujuan ini adalah Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang sudah diluncurkan sejak tahun 2009.

Salah satu manfaat dari Simantri yaitu biogas bisa digunakan sebagai pengganti elpiji dan juga sebagai bahan bakar untuk menghidupkan lampu dan berbagai alat elektronik rumah tangga.

"Bahan bakar tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai energi baru dan terbarukan," ucapnya.

Selain program Simantri, Bali juga terpilih sebagai proyek percontohan untuk energi baru dan terbarukan, yang akan dimulai dengan pengadaan mobil dinas berbahan bakar listrik. Karena dia berpendapat hal itu sebagai salah satu upaya untuk menggunakan energi bersih.

Pastika juga mengusulkan agar panitia melibatkan Bali dalam forum itu.

"Kami bisa mengisi pagelarannya, kami banyak punya tenaga terampil, dan kami sudah sangat pengalaman sebelumnya seperti di APEC, WTO, BDF dan lainnya," katanya.

Dia sangat berharap forum ini membawa manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas.

"Hasilnya harus bisa dirasakan oleh masyarakat kami, karena obsesi kami adalah menjadi yang pertama sebagai Provinsi Hijau," tandasnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016