Tabanan (Antara Bali) - Penjabat Bupati Tabanan, Bali I Wayan Sugiada kembali melanjutkan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk meningkatkan disiplin pegawai negeri sipil (PNS), Rabu.

Sidak tersebut untuk memastikan kehadiran para pegawai sesuai jam masuk kerja dan pelaksanaan pelayanan yang mengacu pada keterbukaan informasi publik, serta pengelolaan aset.

Penjabat Bupati Sugiada memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan aset, menyoroti masalah kebersihan, penataan lingkungan kerja yang nyaman, serta pelaksanaan pelayanan yang terbuka bagi masyarakat.

"Kalau kehadiran PNS sudah jauh lebih meningkat. Itupun karena ada sidak sehari sebelumnya. Tapi yang saya harapkan kesadaran itu muncul bukan karena sidak, tapi dari komitmen pribadi," ujar Penjabat Bupati Sugiada didampingi Sekda Nyoman Wirna Ariwangsa.

Sidah kali ini menyasar Dinas Kehutanan, Dinas Pendapatan Daerah, Kantor Perpustakaan dan Arsip, Bappeda, Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (Bapeluh), Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan kantor barunya di Kediri, serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi.

Pengelolaan aset cukup banyak mendapatkan sorotan dalam sidak tersebut karena persoalannya masih menjadi pekerjaan rumah Pemkab Tabanan.

Penjabat Bupati Sugiada sudah mengingatkan bahwa akhir Januari 2016 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mulai melakukan audit pengelolaan APBD 2015.

Karena itu, saat melihat adanya kendaraan yang tidak terpakai di Dinas Kehutanan, Penjabat Bupati Sugiada meminta agar proses pemutihannya segera dilakukan.

"Kalau dibiarkan diam seperti ini akan menjadi beban saja. Selain memenuhi, keberadaannya akan membuat ruangan menjadi tidak bersih. Lihat saja lantai di bawahnya sudah kena tumpahan oli," ujar Penjabat Bupati Sugiada seraya menunjuk lantai tempat beberapa motor di Dinas Kehutanan.

Catatan yang sama juga disampaikan saat sidak ke Badan Penyuluhan dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi.

Di Bapeluh, Penjabat Bupati meminta agar faktor kebersihan tetap dijaga. Meskipun kondisi bangunan kantor sudah banyak yang rusak karena Badan Penyuluhan mewarisi gedung lama eks Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.

"Ya mau tidak mau harus dimaklumi karena bangunannya warisan lama. Cuma usaha untuk merawat kebersihannya harus tetap dilakukan. Dan, saya hargai usaha itu sudah ada. Yang penting ada usaha meski kondisi terbatas seperti ini," imbuhnya.

Sementara itu, dalam sidaknya ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi, Penjabat Bupati Sugiada sempat mempertanyakan kondisi Terminal Kediri yang lapisan jalannya rusak, sama seperti di Terminal Pesiapan.

"Bagaimana itu jalan di Terminal Kediri. Apa perbaikannya tidak diusulkan. Karena terminal itu termasuk etalasenya daerah," ujar Penjabat Bupati Sugiada saat melontarkan pertanyaan ke Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi I Made Agus Harta Wighuna.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi I Made Agus Harta Wighuna menjelaskan upaya pembenahan sudah beberapa kali diusulkan, termasuk saluran pembuangan air limbah.

"Sudah berapa kali kami usulkan. Termasuk gotnya, karena kalau gotnya tidak diperbaiki, air saat hujan bisa meluap ke permukaan jalan di terminal dan itu bisa mempercepat kerusakan jalan," jelasnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016