Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Denpasar, Bali, menggelar "Festival Karmany SMANSA" yang diselenggarakan 29-30 Januari 2016.

"Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat berbagai kreativitas siswa-siswi SMAN 1 Denpasar, dan sebagai wujud nyata dalam mendukung dan melestarikan budaya Kota Denpasar," kata Ketua OSIS Dhimas Pratama didampingi Kepala SMAN 1 Denpasar I Nyoman Purnajaya saat bertatap muka dengan Penjabat Wali Kota Denpasar Anak Agung Gede Geriya di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, SMAN 1 Denpasar memiliki beraneka ragam ekstrakulikuler yang telah terlatih dan mencetak banyak prestasi, khususnya di bidang seni dan olahraga. Oleh karena itu pihaknya mengadakan ajang ini sebagai kegiatan menyalurkan dan menunjukkan bakat serta prestasi siswa-siswi SMAN 1 Denpasar.

Dhimas Pratama lebih lanjut mengatakan sesuai dengan program OSIS, maka ajang tersebut bertujuan untuk menampung segala macam aktivitas dan kreativitas siswa SMAN 1 Denpasar khususnya, dan Bali umumnya.

"Supaya acara ini berjalan dengan lancar kami mohon doa restu Penjabat Wali Kota Denpasar AA Gede Geriya sekaligus berkenan untuk membuka secara resmi," ujarnya.

Dhimas Pratama menyatakan kegiatan ini diselenggarakan juga ingin mengetahui sejauh mana respon masyarakat luar terhadap pertunjukkan kreativitas siswa SMAN 1 Denpasar.

Menurut Dhimas yang ditampilkan dalam "Festival Karmany SMANSA" adalah berbagai seni kebudayaan Bali pada umumnya dan Denpasar khususnya, serta Mini Marching Band Suara Smansa Manggala Dara, Teater Angin dan Smansa Electro Crew.

Dalam acara ini pihaknya mengharapkan semua masyarakat umum dan SMA/SMK se-Kota Denpasar ikut berpatisipasi menampilkan kreativitasnya. Dalam ajang ini pihaknya juga menyediakan anjungan kuliner untuk masyarakat umum.

Penjabat Wali Kota Denpasar AA Gede Geriya mengapresiasi "Festival Karmany SMANSA" ini. Karena kegiatan ini sangat tepat untuk melestarikan kebudayaan Bali.

Namun dalam kesempatan itu, Agung Geriya meminta agar dalam kegiatan tersebut untuk menampilkan kebudayaan Bali yang hampir punah atau jarang dipentaskan.

"Jadi masyarakat bisa mengetahui seni kebudayaan yang hampir punah karena jarang dipentaskan. Saya juga meminta agar stand kuliner yang disajikan dalam festival itu harus makanan khas Bali. Dan tidak dicampur dengan kuliner yang bersifat modern," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016