Singaraja, (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Buleleng, Bali menggelar puncak perayaan Dies Natalis VII bertempat di kampus setempat, Sabtu.
Perayaan Dies Natalis sekolah tinggi berbasis kesehatan terbesar di Bali bagian utara itu diikuti civitas akademika dan seluruh kalangan mahasiswa.
Ketua Stikes Buleleng, I Made Sundayana, S.Kep Ns MSi mengatakan, pada usia yang ketujuh tahun, Stikes Buleleng yang dulu bernama Stikes Majapahit terus berupaya menghasilkan lulusan yg berkompeten baik sebagai profesi maupun vokasi serta siap bersaing di dunia global. "Jadi, Stikes sebenarnya sudah tujuh tahun, namun untuk Stikes Buleleng ini merupakan tahun pertama," kata dia.
"Terkait Dies Natalis pertama untuk Stikes Buleleng yang dirayakan setiap 9 Januari juga untuk memperkenalkan keberadaan berdirinya kampus ini setelah nama lama sudah dicabut Kemenristek dan Dikti pada 26 Mei 2015, lalu," katanya.
Dikatakan, target tersebut terus digenjot dengan cara melakukan penekanan penguasaan keterampilan sebagai pelayan masyarakat serta penguasaan salah satu bahasa asing yakni Bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin," kata dia sembari menyatakan juga akan disesuaikan dalam kurikulum sesuai tuntutan pasar kerja.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya memotivasi para dosen dan mahasiswa agar lebih banyak dan lebih berkualitas dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai tuntutan sebagai seorang akademisi.
"Kami juga memberikan kesempatan besar bagi para dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi terkait kualitas dan tuntutan penyediaan SDM yang memadai," katanya.
Bukan hanya itu saja, pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana yg menunjang kegiatan akademik dan non akademik sesuai tuntutan standar yg sudah dicanangkan oleh kemenristek serta melaksanakan Re akreditasi program studi dan akreditasi institusi secara maksimal.
"Disamping itu juga kami menjalankan kesepakatan dalam MoU dengan beberapa negara luar antara lain Malaysia, Thailand dan Phillipine dalam pertukaran dosen dan mahasiswa yg sudah berjalan," paparnya. (KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Perayaan Dies Natalis sekolah tinggi berbasis kesehatan terbesar di Bali bagian utara itu diikuti civitas akademika dan seluruh kalangan mahasiswa.
Ketua Stikes Buleleng, I Made Sundayana, S.Kep Ns MSi mengatakan, pada usia yang ketujuh tahun, Stikes Buleleng yang dulu bernama Stikes Majapahit terus berupaya menghasilkan lulusan yg berkompeten baik sebagai profesi maupun vokasi serta siap bersaing di dunia global. "Jadi, Stikes sebenarnya sudah tujuh tahun, namun untuk Stikes Buleleng ini merupakan tahun pertama," kata dia.
"Terkait Dies Natalis pertama untuk Stikes Buleleng yang dirayakan setiap 9 Januari juga untuk memperkenalkan keberadaan berdirinya kampus ini setelah nama lama sudah dicabut Kemenristek dan Dikti pada 26 Mei 2015, lalu," katanya.
Dikatakan, target tersebut terus digenjot dengan cara melakukan penekanan penguasaan keterampilan sebagai pelayan masyarakat serta penguasaan salah satu bahasa asing yakni Bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin," kata dia sembari menyatakan juga akan disesuaikan dalam kurikulum sesuai tuntutan pasar kerja.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya memotivasi para dosen dan mahasiswa agar lebih banyak dan lebih berkualitas dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai tuntutan sebagai seorang akademisi.
"Kami juga memberikan kesempatan besar bagi para dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi terkait kualitas dan tuntutan penyediaan SDM yang memadai," katanya.
Bukan hanya itu saja, pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana yg menunjang kegiatan akademik dan non akademik sesuai tuntutan standar yg sudah dicanangkan oleh kemenristek serta melaksanakan Re akreditasi program studi dan akreditasi institusi secara maksimal.
"Disamping itu juga kami menjalankan kesepakatan dalam MoU dengan beberapa negara luar antara lain Malaysia, Thailand dan Phillipine dalam pertukaran dosen dan mahasiswa yg sudah berjalan," paparnya. (KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016