Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum PPP muktamar Jakarta Djan Faridz
memberi sinyal untuk melakukan rekonsiliasi dengan kubu PPP muktamar
Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy.
"Insya Allah, dia adek saya. Abang sama adek ngga bermasalah. Adek, abang maafkan. Rekonsiliasi," kata Djan di acara harlah atau hari jadi PPP ke-43 yang digelar di kantor DPP PPP di Jakarta, Selasa malam.
Ia juga mengatakan seluruh pengurus PPP mulai di DPP, DPW, dan DPC tidak memiliki masalah yang berkaitan dengan perseteruan antara kubu PPP muktamar Surabaya dan PPP muktamar Jakarta.
Djan telah menganggap Romahurmuziy sebagai adiknya, dan mengibaratkan konflik di internal partai sebagai perselisihan antara adik dan kakak di dalam keluarga.
"Kita kan bersaudara. Kalau adik melenceng dikit, karena dibeking emak bapaknya, si abang kalah. Tapi begitu emak bapak sadar, beking dicabut, nangis tuh adek. Ini karena adek ada beking, dari pada ribut, si abang ngalah," jelas Djan.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PPP muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah mengatakan Kemenkumham akan membatalkan SK kepengurusan PPP muktamar Surabaya paling lambat tanggal 15 Januari dan mengesahkan SK kepengurusan PPP muktamar Jakarta.
Selain itu, Dimyati juga mengungkapkan akan merangkul seluruh kader PPP dari berbagai kubu untuk bersatu dalam kepengurusan PPP muktamar Jakarta.
Sementara Sekretaris Jenderal PPP muktamar Surabaya Aunur Rofik mengatakan masih melihat perkembangan segala proses terkait SK kepengurusan PPP yang akan dicabut dan disahkan.
Ia juga mengatakan PPP kubu Romahurmuziy akan mempertimbangkan upaya hukum apabila diperlukan. Namun, kata Aunur, kubu Romy menghormati apapun keputusan yang akan diambil oleh Kemenkumham. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Insya Allah, dia adek saya. Abang sama adek ngga bermasalah. Adek, abang maafkan. Rekonsiliasi," kata Djan di acara harlah atau hari jadi PPP ke-43 yang digelar di kantor DPP PPP di Jakarta, Selasa malam.
Ia juga mengatakan seluruh pengurus PPP mulai di DPP, DPW, dan DPC tidak memiliki masalah yang berkaitan dengan perseteruan antara kubu PPP muktamar Surabaya dan PPP muktamar Jakarta.
Djan telah menganggap Romahurmuziy sebagai adiknya, dan mengibaratkan konflik di internal partai sebagai perselisihan antara adik dan kakak di dalam keluarga.
"Kita kan bersaudara. Kalau adik melenceng dikit, karena dibeking emak bapaknya, si abang kalah. Tapi begitu emak bapak sadar, beking dicabut, nangis tuh adek. Ini karena adek ada beking, dari pada ribut, si abang ngalah," jelas Djan.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PPP muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah mengatakan Kemenkumham akan membatalkan SK kepengurusan PPP muktamar Surabaya paling lambat tanggal 15 Januari dan mengesahkan SK kepengurusan PPP muktamar Jakarta.
Selain itu, Dimyati juga mengungkapkan akan merangkul seluruh kader PPP dari berbagai kubu untuk bersatu dalam kepengurusan PPP muktamar Jakarta.
Sementara Sekretaris Jenderal PPP muktamar Surabaya Aunur Rofik mengatakan masih melihat perkembangan segala proses terkait SK kepengurusan PPP yang akan dicabut dan disahkan.
Ia juga mengatakan PPP kubu Romahurmuziy akan mempertimbangkan upaya hukum apabila diperlukan. Namun, kata Aunur, kubu Romy menghormati apapun keputusan yang akan diambil oleh Kemenkumham. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016