Singaraja (Antara Bali) - Wakil Bupati Buleleng, Bali, I Nyoman Sutjidra membuka pendidikan pendahuluan bela negara di SMK Negeri 1 Singaraja, Selasa.
Dalam upacara tersebut, Wabup Sutjidra melakukan pengecekan pasukan, bertindak sebagai inspektur upacara serta melakukan penyematan tanda peserta.
Wabup Sutjidra ditemui seusai acara mengatakan, Pemkab Buleleng menyambut baik pendidikan pendahuluan bela negara dan dinilai relevan terlebih program itu sangat sesuai dengan undang-undang menyatakan setiap warga negara berhak ikut dalam kegiatan bela negara.
Dengan kemajuan teknologi bukan hanya ancaman fisik tapi juga ancaman perekonomian dan kebudayaan, sangat baik sekali untuk mempertahankan NKRI melalui pendidikan bela negara, ungkapnya.
Ketua Korps Menwa Ugracena Bali, Bagus Ngurah Rai menjelaskan, selain membina Menwa yang sudah tamat ataupun yang masih aktif, Korps Menwa Ugracena Bali juga memberikan pendidikan bela negara kepada siswa-siswi pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai SMA/SMK.
Menurut dia, hal tersebut sebagai pendahuluan, sangat penting ditanamkan sejak usia dini. Ini satu-satunya di Indonesia dan kami akan menyampaikan program ini kepada Menteri Pertahanan RI , jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan untuk menyebarluaskan kepada seluruh masyarakat mengenai semangat bela negara karena anak-anak muda sekarang sangat berbeda dengan yang dahulu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Singaraja, Negah Suteja berharap nantinya pendidikan bisa efektif dan siswa-siswi mendapatkan pembelajaran yang baik dari model pendidikan bela negara tersebut.
Anak-anak setelah mendapatkan pendidikan ini diharapkan bisa mandiri, tidak cengeng, dan rasa nasionalismenya meningkat, walaupun jumlah peserta sedikit, namun diharapkan juga nantinya siswa-siswi peserta pendidikan bisa menularkan semangat nasionalisme kepada teman-teman yang lain," kata dia.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara diselenggarakan SMK Negeri 1 Singaraja bekerja sama dengan Korps Menwa Ugracena Bali. Para peserta berjumlah 100 orang yang berasal dari siswa-siswi SMK Negeri 1 Singaraja, berlangsung selama tiga hari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dalam upacara tersebut, Wabup Sutjidra melakukan pengecekan pasukan, bertindak sebagai inspektur upacara serta melakukan penyematan tanda peserta.
Wabup Sutjidra ditemui seusai acara mengatakan, Pemkab Buleleng menyambut baik pendidikan pendahuluan bela negara dan dinilai relevan terlebih program itu sangat sesuai dengan undang-undang menyatakan setiap warga negara berhak ikut dalam kegiatan bela negara.
Dengan kemajuan teknologi bukan hanya ancaman fisik tapi juga ancaman perekonomian dan kebudayaan, sangat baik sekali untuk mempertahankan NKRI melalui pendidikan bela negara, ungkapnya.
Ketua Korps Menwa Ugracena Bali, Bagus Ngurah Rai menjelaskan, selain membina Menwa yang sudah tamat ataupun yang masih aktif, Korps Menwa Ugracena Bali juga memberikan pendidikan bela negara kepada siswa-siswi pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai SMA/SMK.
Menurut dia, hal tersebut sebagai pendahuluan, sangat penting ditanamkan sejak usia dini. Ini satu-satunya di Indonesia dan kami akan menyampaikan program ini kepada Menteri Pertahanan RI , jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan untuk menyebarluaskan kepada seluruh masyarakat mengenai semangat bela negara karena anak-anak muda sekarang sangat berbeda dengan yang dahulu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Singaraja, Negah Suteja berharap nantinya pendidikan bisa efektif dan siswa-siswi mendapatkan pembelajaran yang baik dari model pendidikan bela negara tersebut.
Anak-anak setelah mendapatkan pendidikan ini diharapkan bisa mandiri, tidak cengeng, dan rasa nasionalismenya meningkat, walaupun jumlah peserta sedikit, namun diharapkan juga nantinya siswa-siswi peserta pendidikan bisa menularkan semangat nasionalisme kepada teman-teman yang lain," kata dia.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara diselenggarakan SMK Negeri 1 Singaraja bekerja sama dengan Korps Menwa Ugracena Bali. Para peserta berjumlah 100 orang yang berasal dari siswa-siswi SMK Negeri 1 Singaraja, berlangsung selama tiga hari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016