Mangupura (Antara Bali) - Umat Kristiani di Banjar Tuka, Desa Dalung, Kabupaten Badung secara khusuk dan khidmat melakukan persembahyangan Natal di Gereja Paroki Tritunggal Maha Kudus di dusun setempat, Jumat.
Para jemaat yang mengenakan pakaian adat Bali tampak begitu kental akulturasi budaya Bali di desa yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer barat laut Kota Denpasar.
"Beginilah suasana Natal di Gereja Paroki Tritunggal Maha Kudus Banjar Tuka, Desa Dalung, Kabupaten Badung," kata Ketua Dewan Pastoral Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, I Gusti Ngurah Darmadi.
Demikian pula bangunan gereja tua yang sudah beberapa kali mengalami perbaikan itu terlihat megah dengan bentuk dan ornamen khas Bali.
Suatu keunikan akulturasi budaya antar umat Kristiani dan Hindu tercermin sangat erat di gereja tersebut.
Di depan mimbar Natal tahun 2015, Romo Paulus Payong yang memimpin Peryaan Natal mengharapkan Natal kali ini bisa membawa kedamaian dan persatuan antarumat beragama di tengah-tengah adanya tragedi kekerasan di Pulau Dewata baru-baru ini.
Dewan Pastoral Paroki Tritunggal Mahakudus, Tuka, Nyoman Robi Dewantara menambahkan, suasana perayaan Natal di sini sangat berbeda dengan daerah lainnya.
"Di sini kami menggunakan pakaian adat Bali. Bahkan di depan Gereja terpasang penjor dan di dalam gereja pun terdapat sesajen seperti umat Hindu pada saat melakukan persembahyangan di Pura, " ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Para jemaat yang mengenakan pakaian adat Bali tampak begitu kental akulturasi budaya Bali di desa yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer barat laut Kota Denpasar.
"Beginilah suasana Natal di Gereja Paroki Tritunggal Maha Kudus Banjar Tuka, Desa Dalung, Kabupaten Badung," kata Ketua Dewan Pastoral Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, I Gusti Ngurah Darmadi.
Demikian pula bangunan gereja tua yang sudah beberapa kali mengalami perbaikan itu terlihat megah dengan bentuk dan ornamen khas Bali.
Suatu keunikan akulturasi budaya antar umat Kristiani dan Hindu tercermin sangat erat di gereja tersebut.
Di depan mimbar Natal tahun 2015, Romo Paulus Payong yang memimpin Peryaan Natal mengharapkan Natal kali ini bisa membawa kedamaian dan persatuan antarumat beragama di tengah-tengah adanya tragedi kekerasan di Pulau Dewata baru-baru ini.
Dewan Pastoral Paroki Tritunggal Mahakudus, Tuka, Nyoman Robi Dewantara menambahkan, suasana perayaan Natal di sini sangat berbeda dengan daerah lainnya.
"Di sini kami menggunakan pakaian adat Bali. Bahkan di depan Gereja terpasang penjor dan di dalam gereja pun terdapat sesajen seperti umat Hindu pada saat melakukan persembahyangan di Pura, " ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015