Denpasar (Antara Bali) - Peserta "International Bali Meditators Festival (IBMF)" menganugerahkan gelar Pahlawan Dunia kepada almarhum KH Abdulrahman Wahid, Presiden ke-4 RI yang akrab dipanggil Gus Dur.
"Para partisipan IBMF dengan tulus memberikan gelar Pahwalan Dunia kepada Gus Dur, meskipun pemerintah menunda pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada beliau," kata Dr Wayan Sayoga, ketua panitia acara tersebut melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Senin.
Dikatakan, pemberian gelar terhadap Gus Dur itu disampaikan pada saat malam penutupan dan perayaan festival tersebut. Penganugerahan gelar itu ditandai dengan pemberian sertifikat yang berisi deklarasi bersama IBMF.
Sertifikat diserahkan penggagas IBMF Anand Krishna kepada teman sejati Gus Dur, Gus Nuril.
"Anugerah itu diberikan berdasarkan hasil kesepakatan para partisipan IBMF yang diwujudkan dalam bentuk deklarasi. Kemudian deklarasi itu diberikan kepada Gus Nuril yang merupakan teman Gus Dur," ujar Sayoga menjelaskan.
Ketua Yayasan Anand Ashram itu menjelaskan, pemberian gelar Pahlawan Dunia diberikan kepada Gus Dur karena para peserta festival tersebut bukan hanya berlatar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda, tapi juga dari berbagai bangsa yang ada di dunia.
"Mereka setuju jika Gus Dur didaulat tidak hanya sebagai Pahlawan Nasional tapi juga Pahlawan Dunia," katanya.
Acara penyerahan anugerah itu dimeriahkan juga oleh kehadiran Bona Alit, Revd Mindawati Perangin-perangin, Gus Indra dan Margot Anand, meditator kelas dunia.
Festival Meditasi Internasional Bali digelar di Lapangan Astina, Ubud, Kabupaten Gianyar. Dengan festival tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran spiritual di tengah kehidupan yang cenderung menonjolkan sikap materialistis.
IMBF yang memasuki tahun kedua, pada kegiatan tahun ini bertema "Vasudhaiva Kutumabakam" atau seluruh dunia ini adalah satu keluarga itu diharapkan pula menjadi ajang interospeksi bagi umat manusia di zaman modern saat ini.
Tujuan diadakan festival tak untuk meningkatkan kesadaran umat manusia akan realitas kehidupan dunia yang beragam, namun sesungguhnya satu kemanusian.
Selain itu, acara tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan pelbagai teknik meditasi yang ada di nusantara, serta menunjukkan betapa pentingnya meditasi untuk kesehatan umat manusia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Para partisipan IBMF dengan tulus memberikan gelar Pahwalan Dunia kepada Gus Dur, meskipun pemerintah menunda pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada beliau," kata Dr Wayan Sayoga, ketua panitia acara tersebut melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Senin.
Dikatakan, pemberian gelar terhadap Gus Dur itu disampaikan pada saat malam penutupan dan perayaan festival tersebut. Penganugerahan gelar itu ditandai dengan pemberian sertifikat yang berisi deklarasi bersama IBMF.
Sertifikat diserahkan penggagas IBMF Anand Krishna kepada teman sejati Gus Dur, Gus Nuril.
"Anugerah itu diberikan berdasarkan hasil kesepakatan para partisipan IBMF yang diwujudkan dalam bentuk deklarasi. Kemudian deklarasi itu diberikan kepada Gus Nuril yang merupakan teman Gus Dur," ujar Sayoga menjelaskan.
Ketua Yayasan Anand Ashram itu menjelaskan, pemberian gelar Pahlawan Dunia diberikan kepada Gus Dur karena para peserta festival tersebut bukan hanya berlatar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda, tapi juga dari berbagai bangsa yang ada di dunia.
"Mereka setuju jika Gus Dur didaulat tidak hanya sebagai Pahlawan Nasional tapi juga Pahlawan Dunia," katanya.
Acara penyerahan anugerah itu dimeriahkan juga oleh kehadiran Bona Alit, Revd Mindawati Perangin-perangin, Gus Indra dan Margot Anand, meditator kelas dunia.
Festival Meditasi Internasional Bali digelar di Lapangan Astina, Ubud, Kabupaten Gianyar. Dengan festival tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran spiritual di tengah kehidupan yang cenderung menonjolkan sikap materialistis.
IMBF yang memasuki tahun kedua, pada kegiatan tahun ini bertema "Vasudhaiva Kutumabakam" atau seluruh dunia ini adalah satu keluarga itu diharapkan pula menjadi ajang interospeksi bagi umat manusia di zaman modern saat ini.
Tujuan diadakan festival tak untuk meningkatkan kesadaran umat manusia akan realitas kehidupan dunia yang beragam, namun sesungguhnya satu kemanusian.
Selain itu, acara tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan pelbagai teknik meditasi yang ada di nusantara, serta menunjukkan betapa pentingnya meditasi untuk kesehatan umat manusia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010