Nusa Penida (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara maupun nusantara tertarik mengunjungi Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, karena daerah itu memiliki potensi wisata yang beraneka ragam.

"Potensi wisata itu antara lain benteng alam kokoh melawan gempuran samudra berlokasi di balik tebing menjulang tinggi. Dibalik gagah tebing terdapat sumber mata air seperti mata air Guyangan, Temeling, Tabunan dan Seganing," kata I Nyoman Sergeg salah seorang warga setempat, Selasa.

Ia mengatakan, dari semua sumber mata air tersebut hanya sumber mata air Guyangan dapat dimafaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air kehidupan sehari-hari.

Mata air Seganing lebih dikenal dengan air terjun Sebuluh berlokasi di Dusun Sebuluh, Desa Bunga Mekar menawarkan wisata pertualangan, karena akses menuju lokasi memerlukan perjuangan yang sangat berat.

"Menjangkau lokasi tersebut dengan menuruni anak tangga tanah dibalut batu, pegangan kayu tertancap di bebatuan. Tebing curam dengan kemiringan menukik, petualangan menebar jantung berdendang hebat," tutur I Nyoman Sergeg.

I Nyoman Sergeg menambahkan, Nusa Penida menjadi incaran pelancong tak terkecuali mata air Seganing. Meskipun lokasinya untuk menjangkaunya cukup sulit namun banyak mendapat kunjungan.

Selain itu Kawasan hutan bakau (mangrove) di Nusa Penida juga cukup diminati wisatawan dalam dan luar negeri.

"Menyusuri dengan menggunakan jasa perahu nelayan, turis dapat menikmati panorama alam hutan yang lestari, disamping keindahan alam bawah laut yang mengoleksi ribuan jenis ikan hias," kata Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.

Ia dan rombongan sebelumnya sempat melihat dari dekat kawasan hutan bakau seluas 230 hektaredi sepanjang pantai dari Desa Jungutbatu hingga Desa Lembongan, Nusa Penida.

Kawasan hutan bakau itu terdiri atas 13 spesies menawarkan potensi yang unik dan menarik bagi upaya meningkatkan pendapatan desa maupun dan pemerintah daerah, disamping meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Bupati Suwirta menambahkan, seluruh kawasan hutan bakau tersebut menjadi bagian dari Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida.

"Untuk pengelolanya bisa mohonkan oleh desa. Beberapa hal yang ditawarkan untuk mendukung pengembangan pariwisata, salah satunya dengan membuatkan jalan setapak," ujarnya.

Hal itu dimaksudkan agar upaya pengembangan pariwisata itu tidak menimbulkan persaingan dengan jasa usaha pelayanan sampan dan pertahun nelayan yang selama ini dinikmati pelancong.

"Bisa dihitung jika kawasan hutan yang cukup luas dikelola dengan baik, tentu akan mendatangkan pendapatan yang cukup besar bagi desa atapun daerah" ujar Bupati Suwirta. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015