Depok (Antara Bali) - Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Berwawasan Global (Formasi-G) Suyoto Rais menyatakan siap membantu pemerintah untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diberlakukan dalam waktu dekat. 


"Formasi-G memiliki Visi Meningkatkan daya saing produk dan SDM Indonesia di pasar global," kata Suyoto ketika mendeklarasikan Formasi-G di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia Depok, Sabtu.

Untuk itu kata dia, pihaknya akan membantu produk-produk Indonesia agar bisa berjaya di pasar domestik dan diterima di pasar ekspor, selain itu juga membantu mengembangkan SDM Indonesia agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan siap bersaing di pasar global. 

Serta membantu mensinergikan potensi nasional untuk mengembangkan Industri Rakyat di seluruh Nusantara.

Sementara aktivitas rutin ke depan untuk mewujudkan Visi-Misi tersebut adalah membuat Database Produk Andalan Daerah (Proanda) dan membantu pemasarannya. Membuat database insan Indonesia yang siap Go Global, membuat modul-modul pelatihan dan buku-buku terkait pengembangan SDM Indonesia.

Selanjutnya membantu produksi Proanda di daerah-daerah sebagai bagian dari pengembangan Klaster Industri Rakyat. Dialog Bulanan dengan berbagai instansi dan pakar berbagai bidang keahlian. Dialog Kebangsaan Setahun sekali menampilkan tokoh-tokoh bangsa.

FORMASI-G akan melakukan aktivitas tukar informasi melalui medsos dan website, dan dirangkum menjadi ide-ide membangun yang bisa meningkatkan pemahaman kita mengenai isu-isu global.

"Kita juga akan menggandeng berbagai produsen Indonesia untuk memberikan bimbingan dan dukungan ke komunitas-komunitas Formasi-G yang akan menjadi unit produksi dan pemasaran produk-produk andalan Indonesia," katanya. 

Dengan cara ini harapnya pelan-pelan akan mampu menggeser kemapanan produk-produk impor dan produk-produk berlabel asing yang diproduksi oleh para perusahaan multinasional di negeri ini.

Target akhirnya, seluruh kecamatan minimal memiliki satu Klaster Industri Rakyat dan akan berkolaborasi dengan klaster-klaster lainnya. 

"FORMASI-G akan memberikan contoh riil bagaimana insan Indonesia bisa saling bersinergi meningkatkan daya saing produk-produk dan SDM Indonesia untuk menghadapi globalisasi dunia," ujarnya.

Untuk itu mereka ingin mengajak seluruh insan Indonesia yang memiliki Visi-Misi sama untuk merapatkan barisan. Kita harus saling bersinergi dan berkolaborasi. Musuh kita bukan sesama insan Indonesia, tetapi globalisasi dunia yang tidak bisa dicegah kedatangannya. 

"Seharusnya globalisasi bisa menjadi anugerah, bukan sebaliknya. Tidak perlu dimasalahkan apakah menggunakan nama Formasi-G atau tidak, yang penting kami bergerak di dalam Roadmap yang sama untuk menuju Indonesia Go Global," jelasnya.

Ia menilai saat ini ada indikasi kalau kita telah kalah bersaing, misalnya kalau melihat angka perdagangan dengan ASEAN. Dulu bisa surplus (ekspor lebih besar dari impor), tetapi sejak tahun 2011 telah defisit dan terus melebar. 

Selain itu, dengan kasat mata mudah sekali terlihat produk-produk asing juga sudah membanjiri pasar domestik mendesak produk-produk lokal. "Kami ingin membantu mencari solusi dengan mendirikan Forum Masyarakat Indonesia Berwawasan Global (Formasi-G)," katanya.

Dikatakannya Formasi-G awalnya menggagas bersama kawan-kawan sesama alumni luar negeri yang sudah kembali ke Indonesia. Dalam perjalanan kemudian, banyak insan Indonesia yang memiliki Visi-Misi yang sama sehingga dukungan semakin meluas. 

Bukan hanya para WNI yang pernah atau sedang berada di luar negeri, tetapi juga dari tokoh-tokoh nasional dan juga WNI di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini tercatat sudah lebih dari 500 orang yang mendaftar sebagai anggota di Facebook dan milis Formasi-G, dan kemungkinan akan terus bertambah setelah deklarasi tersebut. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Feru Lantara

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015