Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai potensi pembukaan rekening simpanan pelajar (simpel) di provinsi setempat cukup besar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah setempat yang dinilai cukup baik.
"Potensinya cukup besar melihat rekening bank banyak juga yang dimiliki pelajar," kata Kepala Bagian Pengawasan OJK Bali Robert Sianipar di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, mulai Januari tahun 2016, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali merupakan satu-satunya bank yang menyatakan kesiapannya mengaktivasi pembukaan program tersebut.
"BPD Bali baru mau aktivasi Januari tahun 2016," imbuhnya.
Meski demikian, perbankan tidak diwajibkan atau tidak diharuskan membuka program tersebut namun pihaknya mendorong perbankan untuk membuka simpel tersebut.
Ia meyakini beberapa perbankan sejatinya telah memiliki program serupa namun dengan ketentuan dan aturan administrasi berbeda pada masing-masing bank.
"Mereka mungkin sudah memiliki program serupa seperti Simpel, tetapi bagaimana perkembangan kantor cabang di Bali mereka mengikuti kantor pusatnya," ujar Robert.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini di Pulau Dewata terdapat 53 kantor cabang bank umum yang berkantor pusat di luar Bali sedangkan bank yang berkantor pusat di Bali hanya ada dua yakni BPD Bali dan Bank Mantap atau gabungan Bank Mandiri, PT Taspen dan PT Pos.
Simpel dinilai memberikan manfaat edukasi keuangan tentang produk tabungan, mendorong budaya gemar menabung dan melatih pengelolaan keuangan sejak dini bagi para siswa PAUD, Taman Kanak-kanak, sekolah dasar, SMP hingga SMA yang berusia dibawah 17 tahun dan belum memiliki KTP.
Sedangkan bagi para orangtua, memudahkan mereka untuk mengontrol pengeluaran anak di samping mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan anak dalam mengelola keuangan.
Dengan setoran awal RP5.000 dan setoran selanjutnya minimum Rp1.000, maka para siswa atau pelajar itu sudah bisa memiliki rekening tabungan tanpa biaya administrasi.
Untuk transaksi penarikan, penyetoran, dan pemindahbukuan dapat dilayani di sekolah dan semua chanel bank sesuai kebijakan masing-masing bank. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Potensinya cukup besar melihat rekening bank banyak juga yang dimiliki pelajar," kata Kepala Bagian Pengawasan OJK Bali Robert Sianipar di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, mulai Januari tahun 2016, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali merupakan satu-satunya bank yang menyatakan kesiapannya mengaktivasi pembukaan program tersebut.
"BPD Bali baru mau aktivasi Januari tahun 2016," imbuhnya.
Meski demikian, perbankan tidak diwajibkan atau tidak diharuskan membuka program tersebut namun pihaknya mendorong perbankan untuk membuka simpel tersebut.
Ia meyakini beberapa perbankan sejatinya telah memiliki program serupa namun dengan ketentuan dan aturan administrasi berbeda pada masing-masing bank.
"Mereka mungkin sudah memiliki program serupa seperti Simpel, tetapi bagaimana perkembangan kantor cabang di Bali mereka mengikuti kantor pusatnya," ujar Robert.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa saat ini di Pulau Dewata terdapat 53 kantor cabang bank umum yang berkantor pusat di luar Bali sedangkan bank yang berkantor pusat di Bali hanya ada dua yakni BPD Bali dan Bank Mantap atau gabungan Bank Mandiri, PT Taspen dan PT Pos.
Simpel dinilai memberikan manfaat edukasi keuangan tentang produk tabungan, mendorong budaya gemar menabung dan melatih pengelolaan keuangan sejak dini bagi para siswa PAUD, Taman Kanak-kanak, sekolah dasar, SMP hingga SMA yang berusia dibawah 17 tahun dan belum memiliki KTP.
Sedangkan bagi para orangtua, memudahkan mereka untuk mengontrol pengeluaran anak di samping mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan anak dalam mengelola keuangan.
Dengan setoran awal RP5.000 dan setoran selanjutnya minimum Rp1.000, maka para siswa atau pelajar itu sudah bisa memiliki rekening tabungan tanpa biaya administrasi.
Untuk transaksi penarikan, penyetoran, dan pemindahbukuan dapat dilayani di sekolah dan semua chanel bank sesuai kebijakan masing-masing bank. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015