Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan serta dalam menekan angka kematian ibu dan perkawinan usia dini.
"Masyarakat Indonesia perlu terus memperjuangkan upaya menekan angka kematian ibu dan perkawinan di usia dini, sesuai amanat kaum ibu pendiri bangsa pada Kongres Perempuan Indonesia," kata Yohana Yembise setelah acara jalan sehat dengan tema "Ibu Sehat Indonesia Sehat" yang dimulai dari depan Kantor Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Jakarta, Minggu.
Yohana menjelaskan, angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan, angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup.
"Kami mengajak semua pihak baik pemerintah, masyarakat, organisasi perempuan, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, dunia usaha dan laki-laki sebagai suami untuk menekan angka kematian ibu dan bayi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto Wiyogo menambahkan, acara jalan sehat itu digelar untuk memperingati Hari Ibu.
Peringatan Hari Ibu ke-87 tahun 2015 mengangkat tema "Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak".
"Sesuai dengan tema tersebut, penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tidak hanya membutuhkan peran wanita, melainkan juga peran laki-laki," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Masyarakat Indonesia perlu terus memperjuangkan upaya menekan angka kematian ibu dan perkawinan di usia dini, sesuai amanat kaum ibu pendiri bangsa pada Kongres Perempuan Indonesia," kata Yohana Yembise setelah acara jalan sehat dengan tema "Ibu Sehat Indonesia Sehat" yang dimulai dari depan Kantor Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Jakarta, Minggu.
Yohana menjelaskan, angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan, angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup.
"Kami mengajak semua pihak baik pemerintah, masyarakat, organisasi perempuan, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, dunia usaha dan laki-laki sebagai suami untuk menekan angka kematian ibu dan bayi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto Wiyogo menambahkan, acara jalan sehat itu digelar untuk memperingati Hari Ibu.
Peringatan Hari Ibu ke-87 tahun 2015 mengangkat tema "Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak".
"Sesuai dengan tema tersebut, penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tidak hanya membutuhkan peran wanita, melainkan juga peran laki-laki," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015