Gianyar (Antara Bali) - Bupati Gianyar, Bali Anak Agung Bharata melantik Ketut Suastika sebagai direktur tektik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan I Nyoman Darmadiasa sebagai direktur umum yang lolos dalam tes perekrutan dua direktur perusahaan daerah tersebut.
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata, didampingi ketua panitia seleksi Dr. I Gde Made Sadguna melantik kedua pejabat PDAM setempat untuk masa bakti 2015-2019 di ruang rapat Kantor Bappeda Gianyar, Kamis.
Bupati Bharata pada kesempatan itu mengatakan, Pemkab menaruh harapan besar yang dibebankan kepada kedua pejabat PDAM, untuk mengatasi berbagai masalah menyangkut air di daerah ini.
Apresiasi juga disampaikan kepada panitia seleksi yang sudah bekerja keras dalam melakukan seleksi secara akuntabel dan transparasi, sehingga muncul dua nama yang kini dilantik menjadi pejabat.
Ia berpesan berpesan, agar jajaran direksi PDAM yang baru, dapat mengakomodir seluruh bentuk keluhan masyarakat. Pelayanan mesti dilaksanakan secara menyeluruh. Tidak hanya perbaikan sistem layanan di masyarakat, koordinasi internal juga harus diperhatikan, untuk menciptakan suasana kerja yang satu visi dan misi.
"Yang penting, jangan terlalu fokus pada keuntungan dengan mengabaikan kualitas pelayanan, keduanya harus dilakukan secara seimbang," ujarnya.
Saat ditemui usai pelantikan, Dirut Teknik PDAM Ketut Suastika, beserta Dirut Umum Nyoman Darmadiasa menekankan sumber daya manusia sebagai prioritas awal pembenahan di PDAM.
Beberapa jabatan kosong dibawahnya, akan segera diisi dengan orang-orang yang berkompeten. Pihaknya akan kelompokkan sesuai bidang dan kelayakan. "Kami siap gerak cepat," ucapnya.
Setelah itu, pihaknya akan mulai mengidentifikasi masalah - masalah pelayanan. Dari tujuh kecamatan, PDAM memiliki 51 zona. Ada zona-zona yang memang sudah mengalami gangguan parah, tentunya pola penyelesain pun akan berbeda-beda. "Tantangan kami saat ini adalah menanggulangi zona terparah itu," tambah Suastika.
Suastika menambahkan, ada lima zona yang tergolong buruk, tersebar di seluruh kecamatan. Acuannya berdasarkan indikator kinerja, penjualan air,layanan di zona tersebut.
Itulah nantinya akan ditanggulangi secara optimal. Tentunya, program prioritas juga akan dimaksimalkan berdasarkan skala - skala zona potensial. Harapannya, zona potensial tersebut nantinya dapat memberi keuntungan bagi perusahaan.
"Tak hanya itu, kami juga mengharapkan dukungan besar dari Pemkab dan masyarakat. Untuk turut mendukung penuh segala langkah yang akan diambil PDAM, demi meningkatnya kualitas layanan PDAM, agar bisa maksimal secara menyeluruh," jelasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata, didampingi ketua panitia seleksi Dr. I Gde Made Sadguna melantik kedua pejabat PDAM setempat untuk masa bakti 2015-2019 di ruang rapat Kantor Bappeda Gianyar, Kamis.
Bupati Bharata pada kesempatan itu mengatakan, Pemkab menaruh harapan besar yang dibebankan kepada kedua pejabat PDAM, untuk mengatasi berbagai masalah menyangkut air di daerah ini.
Apresiasi juga disampaikan kepada panitia seleksi yang sudah bekerja keras dalam melakukan seleksi secara akuntabel dan transparasi, sehingga muncul dua nama yang kini dilantik menjadi pejabat.
Ia berpesan berpesan, agar jajaran direksi PDAM yang baru, dapat mengakomodir seluruh bentuk keluhan masyarakat. Pelayanan mesti dilaksanakan secara menyeluruh. Tidak hanya perbaikan sistem layanan di masyarakat, koordinasi internal juga harus diperhatikan, untuk menciptakan suasana kerja yang satu visi dan misi.
"Yang penting, jangan terlalu fokus pada keuntungan dengan mengabaikan kualitas pelayanan, keduanya harus dilakukan secara seimbang," ujarnya.
Saat ditemui usai pelantikan, Dirut Teknik PDAM Ketut Suastika, beserta Dirut Umum Nyoman Darmadiasa menekankan sumber daya manusia sebagai prioritas awal pembenahan di PDAM.
Beberapa jabatan kosong dibawahnya, akan segera diisi dengan orang-orang yang berkompeten. Pihaknya akan kelompokkan sesuai bidang dan kelayakan. "Kami siap gerak cepat," ucapnya.
Setelah itu, pihaknya akan mulai mengidentifikasi masalah - masalah pelayanan. Dari tujuh kecamatan, PDAM memiliki 51 zona. Ada zona-zona yang memang sudah mengalami gangguan parah, tentunya pola penyelesain pun akan berbeda-beda. "Tantangan kami saat ini adalah menanggulangi zona terparah itu," tambah Suastika.
Suastika menambahkan, ada lima zona yang tergolong buruk, tersebar di seluruh kecamatan. Acuannya berdasarkan indikator kinerja, penjualan air,layanan di zona tersebut.
Itulah nantinya akan ditanggulangi secara optimal. Tentunya, program prioritas juga akan dimaksimalkan berdasarkan skala - skala zona potensial. Harapannya, zona potensial tersebut nantinya dapat memberi keuntungan bagi perusahaan.
"Tak hanya itu, kami juga mengharapkan dukungan besar dari Pemkab dan masyarakat. Untuk turut mendukung penuh segala langkah yang akan diambil PDAM, demi meningkatnya kualitas layanan PDAM, agar bisa maksimal secara menyeluruh," jelasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015