Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali mendorong nelayan di Pulau Dewata yang mendapatkan bantuan mesin tempel, agar memanfaatkan bantuan tersebut dengan baik untuk meningkatkan hasil tangkapan.

"Apalagi ekspor perikanan Bali sempat turun 11 persen hingga September lalu. Mudah-mudahan dengan bantuan mesin tempel ini nelayan bisa meningkatkan produktivitasnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja, di Denpasar, Senin.

Pemprov Bali tahun ini mengalokasikan sebanyak 117 mesin tempel, sebanyak 70 unit diserahkan kepada nelayan di Kabupaten Karangasem dan 47 unit untuk nelayan di Kabupaten Tabanan. "Semua mesin tempel sudah kami distribusikan pada September 2015," ucapnya.

Menurut dia, dengan bantuan mesin tempel setidaknya dapat membantu meningkatkan jumlah tangkapan nelayan, apalagi di tengah larangan untuk tidak memperpanjang izin kapal eks asing. Di Pelabuhan Benoa saja, ada 120 kapal eks asing.

"Di tengah kondisi armada kita yang berkurang, mudah-mudahan dengan bantuan untuk nelayan lokal ini, dapat meningkatkan produktivitas nelayan kita sehingga hasil tangkapan meningkat," ucapnya sembari mengatakan mesin tempel dapat digunakan untuk menangkap ikan dengan jarak di bawah empat mil.

Dia tidak memungkiri sesungguhnya potensi perikanan tangkap di Bali cukup tinggi, hanya saja selama ini cukup sulit untuk meningkatkan produksinya karena masih kurangnya sarana tangkap para nelayan.

"Dari potensi perikanan tangkap di daerah kita sekitar 147 ribu ton, pada tahun lalu hasil tangkapan baru mencapai 108 ribu ton," ujarnya.

Gunaja mengemukakan untuk nelayan dengan peralatan yang kategorinya menengah ke atas, mayoritas hasil tangkapannya itu ikan tuna. Sedangkan nelayan kecil sebagian besar hasil tangkapannya berupa kakap, kerapu, sardenila, dan cakalang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015