Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Perusahaan Daerah Pasar akan mengumpulkan pedagang batu akik di Pasar Mumbul Singaraja untuk memberikan akses lebih mudah antara penjual dan pembeli.
"Rencana tersebut akan segera direalisasikan sehingga para pedagang batu akik terpusat di satu titik," kata Direktur Utama PD Pasar Buleleng, I Putu Gede Satwika Yadnya di Singaraja, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya menilai perlu dilakukan inovasi meningkatkan kunjungan masyarakat berbelanja ke Pasar Loak Mumbul Singaraja, salah satunya dengan sentralisasi pedagang batu akik.
Dikatakan, sentralisasi penjual batu akik juga bertujuan agar para pedagang tidak sembarangan berjualan di pinggir jalan. "Maka itu, kami sentralisasi melalui PD Pasar Buleleng, dengan menyediakan tempat berjualan terfokus," ucapnya.
Ia berpendapat, Pasar Mumbul merupakan pasar dengan intensitas dan antusiasme tinggi masyarakat berkunjung mencari barang-barang bekas, namun tetap membutuhkan pengemasan penataan lokasi berbelanja menjadi lebih bersih dan rapi, ditambah dengan penataan sentra akik.
Ia menambahkan, pemanfaatan kios lantai dasar yang akan dijadikan sebagai sentralisasi lokasi berjualan batu akik. "Lantai dasar kami kira sangat cocok karena lebih mudah diakses," kata dia.
Satwika memaparkan, sedikitnya PD Pasar Buleleng mendata terdapat sekitar 46 kios di lantai dasar dan melalui gema batu akik di Buleleng sentralisasi diharapkan meningkatkan pendapatan pedagang.
"Di sana sebagai tempat berkumpul dan bertemu pecinta batu akik di Bali Utara dan kami harap ke depan ada kegiatan penunjang batu akik sekaligus menghidupkan citra batu akik Pulaki asal Buleleng," ujar Satwika Yadnya.
Selain itu, ia menambahkan, kontribusi biaya kios berjualan cukup terjangkau. "PD Pasar hanya mematok harga sewa kios di lantai dasar senilai Rp1,5 juta per tahun dan harga sewa itu tidak terlalu memberatkan pedagang, mengingat memberi lokasi terfokus di Pasar Mumbul.
Di sisi lain, kata dia, Pasar Mumbul memiliki nilai jual tinggi terhadap pedagang batu akik. Ini dikarenakan lokasinya strategis berada di pusat Kota Singaraja. "Kami monitor sampai tiga bulan terakhir, tingkat berjualan pedagang batu akik cukup bagus. Inilah membesarkan hati kami di PD Pasar, program setralisasi pedagang dapat terjaga baik," demikian Satwika Yadnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Rencana tersebut akan segera direalisasikan sehingga para pedagang batu akik terpusat di satu titik," kata Direktur Utama PD Pasar Buleleng, I Putu Gede Satwika Yadnya di Singaraja, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya menilai perlu dilakukan inovasi meningkatkan kunjungan masyarakat berbelanja ke Pasar Loak Mumbul Singaraja, salah satunya dengan sentralisasi pedagang batu akik.
Dikatakan, sentralisasi penjual batu akik juga bertujuan agar para pedagang tidak sembarangan berjualan di pinggir jalan. "Maka itu, kami sentralisasi melalui PD Pasar Buleleng, dengan menyediakan tempat berjualan terfokus," ucapnya.
Ia berpendapat, Pasar Mumbul merupakan pasar dengan intensitas dan antusiasme tinggi masyarakat berkunjung mencari barang-barang bekas, namun tetap membutuhkan pengemasan penataan lokasi berbelanja menjadi lebih bersih dan rapi, ditambah dengan penataan sentra akik.
Ia menambahkan, pemanfaatan kios lantai dasar yang akan dijadikan sebagai sentralisasi lokasi berjualan batu akik. "Lantai dasar kami kira sangat cocok karena lebih mudah diakses," kata dia.
Satwika memaparkan, sedikitnya PD Pasar Buleleng mendata terdapat sekitar 46 kios di lantai dasar dan melalui gema batu akik di Buleleng sentralisasi diharapkan meningkatkan pendapatan pedagang.
"Di sana sebagai tempat berkumpul dan bertemu pecinta batu akik di Bali Utara dan kami harap ke depan ada kegiatan penunjang batu akik sekaligus menghidupkan citra batu akik Pulaki asal Buleleng," ujar Satwika Yadnya.
Selain itu, ia menambahkan, kontribusi biaya kios berjualan cukup terjangkau. "PD Pasar hanya mematok harga sewa kios di lantai dasar senilai Rp1,5 juta per tahun dan harga sewa itu tidak terlalu memberatkan pedagang, mengingat memberi lokasi terfokus di Pasar Mumbul.
Di sisi lain, kata dia, Pasar Mumbul memiliki nilai jual tinggi terhadap pedagang batu akik. Ini dikarenakan lokasinya strategis berada di pusat Kota Singaraja. "Kami monitor sampai tiga bulan terakhir, tingkat berjualan pedagang batu akik cukup bagus. Inilah membesarkan hati kami di PD Pasar, program setralisasi pedagang dapat terjaga baik," demikian Satwika Yadnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015