Denpasar (Antara Bali) - Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali (lembaga swadaya masyarakat) yang bergerak dibidang pendidikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat menggelar festival untuk mengajak generasi muda mencintai pangan lokal.

"Kegiatan yang didukung VECO Indonesia HFHL melibatkan ratusan anak-anak usia 15-25 tahun di Taman Kota Lumintang Denpasar," kata Direktur PPLH Bali Catur Yudha Hariani di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan kegiatan yang berlangsung Minggu (22/11) melibatkan para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di Kota Denpasar.

Kegiatan yang dibuka Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar I Made Mertajaya Sos MM ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi wirausaha muda terhadap produk pertanian sekaligus mendukung produsen atau petani di Bali untuk mendorong kreativitas anak muda membuat resep baru makanan sehat dari bahan pangan lokal.

Hal lain yang tidak kalah penting menemukan potensi anak muda untuk mampu mendokumentasikan pangan dengan media fotografi. Hal itu dinilai sangat penting, karena pangan lokal semakin hari semakin sayup terdengar gaungnya akibat gempuran makanan cepat saji dan makanan tidak layak.

Catur Yudha Hariani menambahkan masyarakat belakangan ini semakin menyukai jenis produk makanan tersebut karena menganggapnya praktis dan tampilannya menarik, sehingga tidak mengherankan rumah makan dan restoran yang menyajikan makanan cepat saji semakin menjamur terutama di Kota Denpasar dan wilayah Kabupaten Badung.

Padahal makanan lokal memiliki kekayaan variasi berbagai jenis secara perlahan-lahan ditinggal karena dianggap tidak menarik lagi, membosankan, takut dianggap tidak gaul dan takut dianggap miskin.

Kegiatan festival yang mendapat perhatian besar dari masyarakat itu meliputi temu muda pangan lokal dalam kemasan diskusi panel menghadirkan 10 anak muda hebat yang bergelut pada usaha pangan. Berbagai bentuk usaha mulai dari produk mentah, produk kosmetik, ada pula yang sudah dalam produk olahan jadi atau masakan.

Selain itu juga pameran pada sejumlah stand yang mendapat perhatian besar para pengunjung dan Lomba Inovasi Resep Masakan Sehat, mengundang anak muda berbakat memasak.

Bahan dasar yang disiapkan panitia adalah bahan sayuran dari ares (pohon pisang), gonde dan bongkot (kecombrang). Ketiga bahan tersebut sebenarnya sudah sering diolah menjadi masakan yang memiliki cita rasa yang lezat. Namun sayang makanan lokal ini kurang diminati oleh anak muda sekarang.

Ini menjadi sebuah tantangan bagaimana bisa menemukan sebuah inovasi resep dari tiga bahan baku itu agar bisa menggoda selera makanan anak muda, harap Catur Yudha Hariani. (NWD)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015