Badung (Antara Bali) - Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Badung, Bali, menggelar lomba kelompok tani wanita untuk mengukur kemampuan dan kreativitas peserta dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian pangan.
"Kegiatan ini untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mengolah, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, dan peningkatan pendapatan masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Badung I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja, di Badung, Rabu.
Dalam kegiatan lomba yang diikuti sembilan kelompok wanita tani dari enam kecamatan itu juga dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dewa Made Apramana, Kabag Ekonomi Dewa Joni Astabrata serta para Perbekel dan Lurah Desa Baha Kecamatan Mengwi.
Dari enam kecamatan menjadi dua kelompok yakni kelompok wanita tani yang bergerak di bidang tanaman pangan yang diisi 15 kelompok dan perkebunan (empat kelompok).
Menurut dia, pemenuhan pangan harus terus ditingkatkan dan mencukupi agar menjadi jembatan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif serta unggul dimasa yang akan datang.
Sudaratmaja mengharapkan, kelompok wanita tani mempunyai inisiatif untuk mengembangkan usaha secara berkelompok dalam mengolah pangan non beras yang memiliki kualitas dan nilai gizi yang tidak kalah dengan makanan berbahan beras.
"Hal ini sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga yang bermuara pada peningkatan ekonomi kerakyatan sesuai dukungan potensi wilayah masing-masing," ujarnya.
Sasaran kebijakan Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yaitu terpenuhinya pangan rumah tangga yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) serta terjangkau daya beli masyarakat.
"Upaya ini untuk mendorong peningkatan daya cipta para ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT di dalam mendukung program peningkatan ketahanan pangan perlu terus ditingkatkan, yang salah satunya melalui lomba tersebut," ujarnya.
Lomba KWT ini juga untuk pemberdayaan kelompok wanita dalam memunculkan daya cipta para kaum wanita.
Panitia Lomba KWT Made Mertayasa mengatakan, pelaksanaan ini untuk mendorong dan meningkatkan aktifitas masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tanggga didalam memilih, menentukan, menyusun dan menciptakan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) sesuai dengan potensi sumber daya di wilayahnya.
"Tujuan lain kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan serta kesadaran wanita tani dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun peningkatan pendapatan malalui pengolahan hasil pertanian," ujarnya.
Oleh sebab itu, ke depannya kelompok wanita tani ini mampu menentukan, menyusun dan menciptakan menu beragam,bergizi,seimbang dan aman sesuai potensi sumber daya lokal baik hasil pertanian tanaman pangan maupun perkebunan.
"Ini juga unutuk menumbuhkan industri rumah tangga, membantu mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di pedesaan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kegiatan ini untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mengolah, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, dan peningkatan pendapatan masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Badung I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja, di Badung, Rabu.
Dalam kegiatan lomba yang diikuti sembilan kelompok wanita tani dari enam kecamatan itu juga dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Dewa Made Apramana, Kabag Ekonomi Dewa Joni Astabrata serta para Perbekel dan Lurah Desa Baha Kecamatan Mengwi.
Dari enam kecamatan menjadi dua kelompok yakni kelompok wanita tani yang bergerak di bidang tanaman pangan yang diisi 15 kelompok dan perkebunan (empat kelompok).
Menurut dia, pemenuhan pangan harus terus ditingkatkan dan mencukupi agar menjadi jembatan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif serta unggul dimasa yang akan datang.
Sudaratmaja mengharapkan, kelompok wanita tani mempunyai inisiatif untuk mengembangkan usaha secara berkelompok dalam mengolah pangan non beras yang memiliki kualitas dan nilai gizi yang tidak kalah dengan makanan berbahan beras.
"Hal ini sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga yang bermuara pada peningkatan ekonomi kerakyatan sesuai dukungan potensi wilayah masing-masing," ujarnya.
Sasaran kebijakan Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yaitu terpenuhinya pangan rumah tangga yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) serta terjangkau daya beli masyarakat.
"Upaya ini untuk mendorong peningkatan daya cipta para ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT di dalam mendukung program peningkatan ketahanan pangan perlu terus ditingkatkan, yang salah satunya melalui lomba tersebut," ujarnya.
Lomba KWT ini juga untuk pemberdayaan kelompok wanita dalam memunculkan daya cipta para kaum wanita.
Panitia Lomba KWT Made Mertayasa mengatakan, pelaksanaan ini untuk mendorong dan meningkatkan aktifitas masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tanggga didalam memilih, menentukan, menyusun dan menciptakan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) sesuai dengan potensi sumber daya di wilayahnya.
"Tujuan lain kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan serta kesadaran wanita tani dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun peningkatan pendapatan malalui pengolahan hasil pertanian," ujarnya.
Oleh sebab itu, ke depannya kelompok wanita tani ini mampu menentukan, menyusun dan menciptakan menu beragam,bergizi,seimbang dan aman sesuai potensi sumber daya lokal baik hasil pertanian tanaman pangan maupun perkebunan.
"Ini juga unutuk menumbuhkan industri rumah tangga, membantu mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di pedesaan," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015