Badung (Antara Bali) - Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Diskoperindag) dan UMKM Kabupaten Badung, Bali, siap memfasilitasi pelatihan para petani kopi di Desa Belok Sidan, dalam mewujudkan program "One Village One Product (OVOP)" atau satu desa satu produk yang berkualitas.
"Kami siap memfasilitasi upaya itu sehingga hasil produk kopi olahan yang dihasilkan petani di daerah ini lebih dikenal ke mancanegara," kata Kadiskoperindag dan UMKM Badung Ketut Karpiana saat dihubungi di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan agar perekonomian petani kopi di Desa Belok Sidan, Badung, lebih maju dan berkembang yang juga didukung peran serta pemerintah daerah.
Selain memberikan pelatihan, pihaknya juga memfasilitasi promosi kopi hasil petani di daerah itu dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan di sektor riil.
"Para petani kopi di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan sudah membentuk Koperasi Sumber Mertha Buana untuk bekerjasama dengan pemerintah Korea melalui Hana Bank," ujarnya.
Selain itu, bentuk dukungan Diskoperindag Badung dalam memfasilitasi petani kopi dengan Korea Selatan yakni melakukan pelatihan, pengolahan hasil kopi dan pengemasan.
"Penandatanganan MoU dengan pihak Hana Bank Korea ini sudah kami laksanakan di Jakarta pada 11 November 2015 lalu bersama dengan Kementrian Koperasi dan UKM," ujarnya.
Ia mengakui, upaya itu dilakukan karena koperasi tersebut telah melakukan kegiatan pengolahan kopi dengan pola OVOP. "Setelah kerja sama ini berlangsung, produk kopi para petani akan dimotori oleh "Korea Trade Invesment Promotion and Agance" sehingga ke depan diharapkan petani kopi dapat meningkatkan penghasilannya.
Karpiana mengharapkan, melalui pelatihan tersebut ke depannya produk petani kopi Koperasi Sumber Mertha Buana dapat menghasilkan produk berkualitas lebih baik dan bermutu tinggi.
"Para petani diberikan pendampingan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang juga bekerjasama dengan pemerintah Korea Selatan, sehingga produksi kopi asli Desa Belok Sidan ini dapat dipasarkan Negara Korea," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami siap memfasilitasi upaya itu sehingga hasil produk kopi olahan yang dihasilkan petani di daerah ini lebih dikenal ke mancanegara," kata Kadiskoperindag dan UMKM Badung Ketut Karpiana saat dihubungi di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan agar perekonomian petani kopi di Desa Belok Sidan, Badung, lebih maju dan berkembang yang juga didukung peran serta pemerintah daerah.
Selain memberikan pelatihan, pihaknya juga memfasilitasi promosi kopi hasil petani di daerah itu dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan di sektor riil.
"Para petani kopi di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan sudah membentuk Koperasi Sumber Mertha Buana untuk bekerjasama dengan pemerintah Korea melalui Hana Bank," ujarnya.
Selain itu, bentuk dukungan Diskoperindag Badung dalam memfasilitasi petani kopi dengan Korea Selatan yakni melakukan pelatihan, pengolahan hasil kopi dan pengemasan.
"Penandatanganan MoU dengan pihak Hana Bank Korea ini sudah kami laksanakan di Jakarta pada 11 November 2015 lalu bersama dengan Kementrian Koperasi dan UKM," ujarnya.
Ia mengakui, upaya itu dilakukan karena koperasi tersebut telah melakukan kegiatan pengolahan kopi dengan pola OVOP. "Setelah kerja sama ini berlangsung, produk kopi para petani akan dimotori oleh "Korea Trade Invesment Promotion and Agance" sehingga ke depan diharapkan petani kopi dapat meningkatkan penghasilannya.
Karpiana mengharapkan, melalui pelatihan tersebut ke depannya produk petani kopi Koperasi Sumber Mertha Buana dapat menghasilkan produk berkualitas lebih baik dan bermutu tinggi.
"Para petani diberikan pendampingan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yang juga bekerjasama dengan pemerintah Korea Selatan, sehingga produksi kopi asli Desa Belok Sidan ini dapat dipasarkan Negara Korea," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015