Tabanan (Antara Bali) - Kunjungan wisatawan mancanegara ke sejumlah objek wisata di Bali sangat menurun akibat pengaruh dari erupsi Gunung Barujari di Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kunjungan wisman ke objek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan dalam beberapa hari belakangan ini menurun derastis," kata Manajer Operasional Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Sabtu.

Adanya dampak erupsi Gunung Barujari yang mengakibatkan Bandara Ngurah Rai, Denpasar sebagai pintu masuk bagi wisman dari negaranya itu melakukan sistem buka tutup sejak Selasa (3/11) sampai dengan Senin (9/11) membuat kerugian yang sangat besar bagi sektor pariwisata di Bali.

"Semua itu jelas sangat berdampak bagi kami pengelola tempat wisata, dengan erupsi Gunung Barujari tingkat kunjungan wisatawan ke Tanah Lot menurun hingga 40 persen," ujar Ketut Toya Adnyana.

Ia mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan untuk hari normal sebelum terkena dampak erupsi mencapai 7.000 orang, sekarang menurun menjadi 5.000 orang.

Menurut Toya Adnyana , kunjungan wisatawan selama sebelas hari bulan November 2015 baru 114.489 orang, padahal bulan November tahun lalu mencapai 214.190 orang.

Ia mengharapkan erupsi Gunung Barujari tidak terjadi lagi, agar pariwisata di Bali kembali normal.

Pura kuno Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, sekitar 15 Km barat daya Kota Denpasar, yang lokasinya "bertengger" di atas batu karang Pantai Beraban, Bali selatan di dekat Samudera Indonesia.

Tempat suci umat Hindu, sekaligus objek wisata andalan itu, selama ini menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong "wajib" mengunjunginya selama berwisata di Pulau Dewata.

Daya tarik yang dimiliki pura kuno peninggalan abad XVI dalam menyedot kunjungan turis domestik dan mancanegara itu, telah menjadikan Tanah Lot sebagai daerah yang mampu menempati urutan teratas, menyusul objek wisata Pura Uluwatu, sebagai objek wisata terbanyak dikunjungi turis yang datang ke Bali.

Penataan kawasan objek wisata tersebut kini lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam. Objek wisata Tanah Lot merupakan lokasi wisata terfavorit di Bali baik itu oleh wisatawan dalam negeri maupun pelancong asal mancanegara.

"Wisatawan masih sering meminta supaya bisa diantarkan ke lokasi wisata Tanah Lot, supaya bisa menyaksikan bangunan suci sekaligus matahari terbenam, " tutur Made Sudiana seorang pemandu wisata.

Para pelancong senang menyaksikan dua pura (tempat suci) yang terletak di atas batu besar dan satu lagi ada di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu di daerah bagian selatan Kabupaten Badung.

Pura Tanah Lot merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, salah satu tempat suci besar di Pulau Dewata. Objek wisata itu dikelola secara profesional sehingga turis akan senang datang ke sini, karena jalan aspal yang bagus, tempat parkir yang luas dan penataan lingkungan yang asri, ujar Made Sudiana yang hampir setiap tamu minta diantar ke Tanah Lot.

Dari sekian banyak objek wisata yang ada di Pulau Dewata, Tanah Lot yang paling ramai permintaan dari wisatawan baik itu pelancong dalam negeri maupun yang asing dan objek wisata paling ramai dikunjungi turis.

Dinas Pariwisata provinsi Bali mencatat, jumlah kunjungan turis dalam maupun luar negeri yang datang ke Tanah Lot selama lima tahun terakhir ini tetap tertinggi, menyusul Pura Uluwatu, di ujung selatan Pulau Bali.

Jumlah turis yang datang ke objek wisata Tanah Lot tahun 2012 sebanyak 3.092.434 orang yang terdiri atas 1.649.655 wisatawan dalam negeri dan 1.442.779 orang asing dan jumlah itu pada tahun 2013 dan 2014 bertambah 20 persen setiap tahunnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015