Denpasar (Antara Bali) - Bali menghasilkan devisa dari ekspor ikan kerapu sebesar 9,35 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari--Agustus 2015, meningkat 42,77 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 6,55 juta dolar AS.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar, Minggu mengatakan, demikian pula dari segi volume pengapalan komoditas ikan kerapu meningkat 59,36 persen.
Ia mengatakan, Bali mengekspor ikan kerapu sebanyak 807,24 ton selama delapan bulan pertama 2014, meningkat signifikan menjadi 1.286,3 ton pada periode yang sama tahun 2015.
Ikan kakap merupakan salah satu dari sebelas jenis hasil perikanan dan kelautan Bali yang menembus pasaran luar negeri. Ikan kerapu memberikan kontribusi sebesar 2,98 persen dari total ekspor Bali sebesar 314,07 juta dolar AS.
Made Suastika menambahkan, Bali dari pengapalan sebelas jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan itu selama delapan bulan pertama 2015 itu mengantongi devisa sebesar 80,68 juta dolar AS, meningkat 13,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 71,04 dolar AS.
Sektor perikanan mampu memberikan kontribusi sebesar 25,69 persen dari total ekspor Bali mencapai 314,07 juta dolar AS.
Lima dari sebelas jenis produksi perikanan dan kelautan dari Pulau Dewata berhasil menembus pasaran ekspor dengan peningkatan yang cukup signifikan.
Matadangan tersebut selain ikan kerapu juga kepiting sebanyak 1,69 ton seharga 4.719,05 dolar AS, jenis ikan lainnya sebanyak 6.712 ton seharga 14,40 juta dolar AS, meningkat 51,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya 5.580,2 ton seharga 9,48 juta dolar AS.
Bali juga mengapalkan ikan tuna dalam bentuk beku dan segar sebanyak 8.495,1 ton seharga 49.65 juta dolar AS. Hal itu dari segi volume dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya berkurang 42,5 persen, namun perolehan nilai meningkat 1,88 persen, karena tahun lalu hanya mengapalkan 14.781,3 ton seharga 48,74 juta dolar AS.
Selain itu juga mengekspor lobster 43,1 ton seharga 1,25 juta dolar As. dengan demikian ikan tuna segar maupun yang sudah dibekukan mempunyai andil yang besar dalam perolehan devisa yang mencapai 15,81 persen dari total ekspor Bali.
Ekspor ikan kerapu tersebut sebagian besar diserap pasaran Jepang yakni mencapai 37,17 persen. Sisanya diserap pasaran Amerika Serikat sebesar 16,28 persen, menyusul Singapura 1,68 persen, Prancis 0,92 persen, Australia 4,77 persen, Italia 0,97 persen, Inggris 0,79 persen, Spanyol 1,04 persen, Hong Kong 5,26 persen dan Jerman 0,73 persen.
Sebanyak 30,40 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya, karena ikan kerapu hasil tangkapan nelayan Bali mampu bersaing di pasaran ekspor.
Bali menjadi pionir produsen kerapu dan benih bandeng di Indonesia berkat dukungan Balai Besar Riset Perikanan Budidaya laut yang ada di Gondol, Kabupaten Buleleng, Bali utara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar, Minggu mengatakan, demikian pula dari segi volume pengapalan komoditas ikan kerapu meningkat 59,36 persen.
Ia mengatakan, Bali mengekspor ikan kerapu sebanyak 807,24 ton selama delapan bulan pertama 2014, meningkat signifikan menjadi 1.286,3 ton pada periode yang sama tahun 2015.
Ikan kakap merupakan salah satu dari sebelas jenis hasil perikanan dan kelautan Bali yang menembus pasaran luar negeri. Ikan kerapu memberikan kontribusi sebesar 2,98 persen dari total ekspor Bali sebesar 314,07 juta dolar AS.
Made Suastika menambahkan, Bali dari pengapalan sebelas jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan itu selama delapan bulan pertama 2015 itu mengantongi devisa sebesar 80,68 juta dolar AS, meningkat 13,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 71,04 dolar AS.
Sektor perikanan mampu memberikan kontribusi sebesar 25,69 persen dari total ekspor Bali mencapai 314,07 juta dolar AS.
Lima dari sebelas jenis produksi perikanan dan kelautan dari Pulau Dewata berhasil menembus pasaran ekspor dengan peningkatan yang cukup signifikan.
Matadangan tersebut selain ikan kerapu juga kepiting sebanyak 1,69 ton seharga 4.719,05 dolar AS, jenis ikan lainnya sebanyak 6.712 ton seharga 14,40 juta dolar AS, meningkat 51,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya 5.580,2 ton seharga 9,48 juta dolar AS.
Bali juga mengapalkan ikan tuna dalam bentuk beku dan segar sebanyak 8.495,1 ton seharga 49.65 juta dolar AS. Hal itu dari segi volume dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya berkurang 42,5 persen, namun perolehan nilai meningkat 1,88 persen, karena tahun lalu hanya mengapalkan 14.781,3 ton seharga 48,74 juta dolar AS.
Selain itu juga mengekspor lobster 43,1 ton seharga 1,25 juta dolar As. dengan demikian ikan tuna segar maupun yang sudah dibekukan mempunyai andil yang besar dalam perolehan devisa yang mencapai 15,81 persen dari total ekspor Bali.
Ekspor ikan kerapu tersebut sebagian besar diserap pasaran Jepang yakni mencapai 37,17 persen. Sisanya diserap pasaran Amerika Serikat sebesar 16,28 persen, menyusul Singapura 1,68 persen, Prancis 0,92 persen, Australia 4,77 persen, Italia 0,97 persen, Inggris 0,79 persen, Spanyol 1,04 persen, Hong Kong 5,26 persen dan Jerman 0,73 persen.
Sebanyak 30,40 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya, karena ikan kerapu hasil tangkapan nelayan Bali mampu bersaing di pasaran ekspor.
Bali menjadi pionir produsen kerapu dan benih bandeng di Indonesia berkat dukungan Balai Besar Riset Perikanan Budidaya laut yang ada di Gondol, Kabupaten Buleleng, Bali utara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015