Denpasar (Antara Bali) - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali meminta pelaku usaha kecil dan menengah di daerah itu dapat memanfaatkan kondisi penurunan suku bunga kredit usaha rakyat dengan baik untuk mengembangkan usaha.

"Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh pelaku UKM adalah modal. Sekarang sudah diberikan solusi seperti itu, tentunya harus kita sambut baik," kata Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Bali Dewa Nyoman Patra, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, dengan adanya kebijakan penurunan suku bunga KUR sebagai salah satu paket kebijakan ekonomi dari sebelumnya 22 persen menjadi 12 persen, seharusnya sudah tidak ada alasan lagi terkait dengan permasalahan modal. "Untuk akses pasar juga sudah kami fasilitasi. Jadi apa lagi," ucapnya.

Langkah penting selanjutnya yang harus dilakukan, ujar dia, pelaku UKM harus mengelola usaha dengan baik karena modal relatif mudah untuk didapatkan.

Dewa Patra mengaku juga sudah berkoordinasi dengan para penyalur kredit usaha rakyat seperti Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia.

"Kami juga terus mengajak mereka untuk sosialisasi keliling. Setiap sosialisasi ke berbagai koperasi, UKM, dan maupun memberikan pendidikan, kami selalu informasikan pada mereka," ucapnya.

Hingga saat ini, tercatat jumlah UKM di Bali sebanyak 262 ribu. "Sebenarnya jika dilihat dari kebutuhan layak usaha sebenarnya sudah cukup, tetapi `kan memang sering pelaku usaha tetap mengatakan kesulitan permodalan," ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya juga memfasilitasi penyelenggaraan pameran bagi para wirausaha muda di Pulau Dewata yang dipusatkan di Lapangan Puputan Margarana belum lama ini.

Lewat gerakan wirausaha muda itu, ucap dia, sangat diharapkan generasi muda dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015